Ilmu Pendidikan
Siluetsenja.com, 24/01/2022 01:31 am
1.
Ruang Lingkup
Pendidikan
Pendidikan mempunyai ruang lingkup sangat luas, karena didalamnya banyak
segi – segi atau pihak – pihak yang ikut terlibat baik langsung atau tidak
langsung.Objek ilmu pendidika ialah situasi pendidikan yang terdapat pada dunia
pengalaman. Diantara objek atau segi ilmu pendidikan adalah:
a. Perbuatan Mendidik sendiri
Sikap atau tindakan menuntun, membimbing,memberikan pertolongan dari
seorang pendidik kepada anak didik untuk menuju ke tujuan pendidikan
b. Anak didik
Yaitu pihak yang merupakan objek terpenting dalam pendidikan. Hal ini
disebabkan perbuatan atau tindakan mendidik itu diadakan atau dilakukan
hanyalah untuk membawa anak didik ke arah tujuan pendidikan yang di cita –
citakan.
c. Dasar dan tujuan pendidikan
Yaitu landasan yang menjadi fondamen serta sumber dari segala kegiatan
pendidikan dilakukan.
d. Pendidikan
Yaitu subjek yang melaksanakan pendidikan.
e. Materi pendidikan islam
Yaitu bahan – bahan atau pengalaman – pengalaman belajar yang disusun yang
sedemikian rupa untuk disajikan kepada anak didik.
f. Metode
Ialah cara yang paling tepat dilakukan oleh pendidik untuk menyampaikan
bahan atau materi pendidikan agar materi tersebut dapat dengan mudah diterima
oleh anak didik
g. Evaluasi pendidikan
Yaitu memuat cara – cara bagaimana mengadakan evaluasi atau penilaian
terhadap hasil belajar anak didik.
h. Alat – alat pendidikan islam
Yaitu alat – alat yang dapat digunakan selama melaksanakan pendidikan agar
tujuan pendidikan tersebut lebih berhasil.
i. Lingkungan sekitar
Yang dimaksud ialah keadaan – keadaan yang ikut berpengaruh dalam
pelaksanaan serta hasil pendidikan islam.
2.
Hakikat
Pendidikan Dan Ilmu Pendidikan
Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki potensi spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.*
Ilmu pendidikan adalah Ilmu yang mempelajari serta
memprosespengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang di usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan: proses,cara,
pembuatan mendidik.*
3.
Peranan Keluarga,
Pemerintah, Dan Masyarakat dalam Pendidikan
a. Peran pemerintah
Menurut Sihombing (2001) ada beberapa peran yang
diharapkan dapat dilaksanakan oleh aparat pemerintah dalam menata dan
memantapkan pelaksanaan pendidikan yang berbasis masyarakat adalah sebagai
berikut:*
·
Sebagai Pelayan Masyarakat
Dalam mengembangkan pendidikan berbasis masyarakat
seharusnya pemerintah memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Melayani
masyarakat, merupakan pilar utama dalam memberdayakan dan membantu masyarakat
dalam menemukan kekuatan dirinya untuk bisa berkembang secara optimal.
·
Sebagai
Fasilitator
Pemerintah seharusnya merupakan fasilitator yang
ramah, menyatu dengan masyarakat, bersahabat, menghargai masyarakat, mampu
menangkap aspirasi masyarakat, mampu membuka jalan, mampu membantu menemukan
peluang, mampu memberikan dukungan, mampu meringankan beban pekerjaan
masyarakat, mampu menghidupkan komunikasi dan partisipasi masyarakat tanpa
masyarakat merasa terbebani.
·
Sebagai Pendamping
pemerintah harus melepaskan perannya dari penentu
segalanya dalam pengembangan program belajar menjadi pendamping masyarakat yang
setiap saat harus melayani dan memfasilitasi berbagai kebutuhan dan aktivitas
masyarakat. Kemampuan petugas sebagai teman, sahabat, mitra setia dalam
membahas, mendiskusikan, membantu merencanakan dan menyelenggarakan kegiatan
yang dibutuhkan masyarakat perlu terus dikembangkan.
·
Sebagai Mitra
Hubungan dalam pengambilan keputusan bersifat
horizontal, sejajar, setara dalam satu jalur yang sama. Tidak ada sifat ingin
menang sendiri, ingin tampil sendiri, ingin tenar/populer sendiri, atau ingin
diakui sendiri.
·
Sebagai
Penyandang Dana
Pemerintah berperan sebagai penyedia dana yang dapat
mendukung keseluruhan kegiatan pendidikan yang diperlukan oleh masyarakat yang
disalurkan berdasarkan usulan dari lembaga pengelola.
b. Peran Keluaraga
Keluarga adalah pendidik pertama dari pengalaman anak-anak.*
Selain berperan penting, keluarga juga bertanggung jawab atasa
pendidikan anak-ananya. Tanggung jawab orangtua didasarkan pada.*
· Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu peengetahuan dan
ketrampilan yang bergunabagi kehidupan anak kelak.
· Memelihara dan membesarkan anknya
· Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih antara anak dengan
orangtuanya.
c. Peran Masyarakat
Ada 7 tingkatan peran serta masyarakat (dirinci dari
tingkat partisipasi terendah ke tinggi), yaitu:
1. Peran serta dengan menggunakan jasa pelayanan yang
tersedia.
Pada tingkatan ini masyarakat hanya memanfaatkan jasa
sekolah untuk mendidik anak-anak mereka.
2. Peran serta dengan memberikan kontribusi dana, bahan,
dan tenaga.
Pada PSM (Peran Serta Masyarakat) jenis ini masyarakat
berpartisipasi dalam perawatan dan pembangunan fisik sekolah dengan
menyumbangkan dana, barang, atau tenaga.
3. Peran serta secara pasif.
Masyarakat dalam tingkatan ini menyetujui dan menerima
apa yang diputuskan pihak sekolah (komite sekolah), misalnya komite sekolah
memutuskan agar orang tua membayar iuran bagi anaknya yang bersekolah dan orang
tua menerima keputusan itu dengan mematuhinya.
4. Peran serta melalui adanya konsultasi.
Pada tingkatan ini, orang tua datang ke sekolah untuk
berkonsultasi tentang masalah pembelajaran yang dialami anaknya.
5. Peran serta dalam pelayanan.
Orang tua/masyakarat terlibat dalam kegiatan sekolah,
misalnya orang tua ikut membantu sekolah ketika ada studi tur, pramuka,
kegiatan keagamaan, dsb.
6. Peran serta sebagai pelaksana kegiatan.
Misalnya sekolah meminta orang tua/masyarakat untuk
memberikan penyuluhan pentingnya pendidikan, masalah jender, gizi, dsb. Dapat
pula misalnya, berpartisipasi dalam mencatat anak usia sekolah di lingkungannya
agar sekolah dapat menampungnya, menjadi nara sumber, guru bantu, dsb.
7. Peran serta dalam pengambilan keputusan.
Orang tua/masyarakat terlibat dalam pembahasan masalah
pendidikan baik akademis maupun non akademis, dan ikut dalam proses pengambilan
keputusan dalam Rencana Pengembangan Sekolah (RPS).
Dengan demikian, jelas sekali bahwa peran masyarakat
sangatlah besar terhadap pendidikan. Lembaga pendidikan yang diselenggarakan
oleh masyarakat adalah salah satu unsure pelaksana asas pendidikan seumur
hidup. Segala pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di lingkungan
pendidikan keluarga dan di lingkungan sekolah akan berkembang dan dirasakan
manfaatnya dalam masyarakat.
4.
Pilar-Pilar
Pendidikan
Pilar – pilar yang dikemukakan oleh UNESCO ada 4 Pilar Pendidikan
yaitu,
1.
Belajar mengetahui (learning to know)
Belajar adalah proses untuk mengetahui dan memperdalam segala sesuatu
sehingga kita bisa menjadi orang yang lebih maju, baik dalam ilmu pengetahuan
dan teknologi.
2. Belajar berkarya (learning to do)
Belajar berkarya berhubungan erat dengan belajar mengetahui, sebab
pengetahuan mendasari perbuatan. Belajar berkarya bisa kita artikan yaitu mempelajari
dan berlatih menguasai keterampilan dan kompetensi kerja.
3. Belajar hidup bersama
(learning to live together)
Agar mampu berinteraksi, berkomonikasi, bekerja sama dan hidup bersama
antar kelompok dituntut belajar hidup bersama.
4. Belajar berkembang utuh
(learning to be)
Bahwa orang cakap adalah tidak hanya orang yang banyak memiliki
ilmu pengetahuan saja, namun pandai
dalam mengunakan daya-daya akal dan pikirannya dengan baik sehingga pekerjaan
yang dilaksanakan dengan menggunakan daya akal dan pikiran dapat berlangsung
dengan cepat dan lancar.*
Indonesia sebagai negara Ketuhanan menambahkan satu pilar. Learning to believe and convince the almighty God (Belajar untuk Beriman dan Bertakwa kepada
tuhan yang maha Esa).
Di Indonesia khusus di bidang pendidikan, saat ini dicetuskan
beberapa pilar yaitu:
1.
Ketersediaan
2.
Keterjangkauan.
3.
Mutu
4.
Mutu Pendidikan
5.
Kesetaraan
5.
Faktor-Faktor
Pendidikan
Proses pendidikan melibatkan beberapa faktor, yaitu:
a. Subjek yang dibimbing (peserta didik).
b. Orang yang membimbing (pendidik)
Yang dimaksud pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik.
c. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara
peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan.
d. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
e. Kurikulum/materi pendidikan
f. Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun
diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat
melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya.
g. Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)
Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga,
sekolah dan masyarakat.
6.
Komponen-Komponen
Pendidikan
a. Pengertian komponen Pendidikan
Komponen adalah bagian dari suatu sistem yang memiliki
peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan
sistem. Komponen pendidikan berarti
bagian-bagian dari sistem proses pendidikan, yang menentukan berhasil dan
tidaknya atau ada dan tidaknya proses pendidikan.
b. Komponen Pendidikan
1) Tujuan Pendidikan
Urutan hirarkhis tujuan pendidikan dapat dilihat dalam
kurikulum pendidikan yang terjabar mulai dari :
a.
Cita-cita
nasional/tujuan nasional (Pembukaan UUD 1945)
b.
Tujuan
Pembangunan Nasional (dalam Sistem Pendidikan Nasional)
c.
Tujuan
Institusional (pada tiap tingkat pendidikan/sekolah)
d.
Tujuan
kurikuler (Pada tiap-tiap bidang studi/mata pelajran atau kuliah)
e. Tujuan instruksional yang dibagi menjadi dua yaitu
tujuan instruksional umum dan tujuan
instruksional khusus.
2) Peserta Didik
3) Pendidik
4) Interaksi Edukatif Pendidik dan Anak Didik
Tindakan yang dilakukan pendidik dalam interaksi
tersebut mungkin berupa tindakan berdasarkan kewibawaan, tindakan berupa alat
pendidikan, dan metode pendidikan
5) Isi
Pendidikan
6) Lingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikan merupakan suatu tempat di mana suatu
pendidikan dilaksanakan. Lingkungan pendidikan meliputi segala segi kehidupan atau
kebudayaan.
7.
Tujuan
Pendidikan
Tujuan pendidikan adalah salah satu unsur pendidikan berupa rumusan
tentang apa yang harus dicapai oleh peserta didik yang berfungsi sebagai
pemerii arah bagi semua kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan menjadi pedoman
dalam rangka menetapkan isi pendidikan, metode pendidikan, alat pendidikan dan
tola ukur dalam rangka melakukan evaluasi terhadap hasil pendidikan.*
Definisi Tujuan pendidikan di Indonesia
1. Dalam UU. No. 2 thn 1985
Tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mngembangkan
manusia yang seutuhnya yaitu yg beriman dan bertakwa kpd Tuhan Yang maha Esa
dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kpribadian yg mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatn dan bangsa.
2. Menurut SK Menteri PendidikanPengajaran dan Kebudayaan No. 104/Bhg.O tgl 1
Maret 1946
Rumusan tujuan pendidikan adalah untuk menanamkan jiwa patriotisme.
3. Menurut ketetapan MPRS No. IV/MPRS/1973 tntang GBHN
Tujuan pendidikan Nasional sebagai berikut : pembangunan dibidang
pendidikan didasarkan atas falsafah negara Pancasila dan diarahkan untuk
membentuk manusia-manusia pembangunan yang berpancasila dan untuk membentuk
manusia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, dapat mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab, dapat
mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur,
mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia.
4. Menurut TAP MPR No. II/MPR/1993
Meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap TuhanYang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian,
mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, disiplin, beretos kerja
profesional serta sehat jasmani dan rohani. menurut UU Sisdiknas pasal 3 Thn
2003. pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Macam – Macam Tujuan Pendidikan :
1. Tujuan khusus
Tujuan Khusus adalah pengkhususan atau operasional tujuan
tertinggi/terakhir dan tujuan umum suatu pendidikan
2. Tujuan umum
Tujuan pendidikan nasional pendidikan nasional Indonesia adalah
manusia yang berjiwa pancasila. Tujuan
umum pendidikan adalah untuk membentuk insan kamil atau manusia sempurna.
Sedangkan menurut ki Hajar Dewantara, tujuan akhir pendidikan ialah agar anak sebagai
manusia (individu) dan sebagai anggota masyarakat (manusia sosial) , dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi – tingginya.
a. Tujuan Institusional
Ialah tujuan yang ingin dicapai menurut jenis dan tingkatan sekolah atau
lembaga endidikan masing-masing. Tujuan Institusional ini berbentuk Standar
Kompetensi Lulusan.
b. Tujuan Kurikuler
Tujuan kurikuler adalah tujuan kurikulum sekolah yang telah
diperinci menurut bidang studi atau mata pelajaran atau kelompok mata
pelajaran.*
c. Tujuan Instruksional
Tujuan Instruksional adalah tujuan pokok bahasan atau tujuan sub
pokok bahasan yang diajarkan oleh guru.
8.
Teori-Teori
Pendidikan Dalam Aliran Klasik Dan Modern
Teori pendidikan dalam aliran klasik
a. Aliran Empirisme
Aliran empirisme bertolak dari Lockean
Tradition yang mementingkan stimulasi eksternal dalam perkembangan manusia,
dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan
pembawaan tidak dipentingkan. Tokoh perintis ini adalah seorang filsuf Inggris
bernama John Locke (1704-1932) yang mengembangkan teori “Tabula Rasa”, yakni
anak lahir di dunia bagaikan kertas putih yang bersih.*
Menurut pandangan empirisme pendidik memegang peranan yang sangat penting
sebab pendidik dapat menyediakan lingkungan pendidikan kepada anak dan akan
diterima oleh anak sebagai pengalaman-pengalaman yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
b. Aliran Nativisme
Nativisme berasal dari kata natus (lahir); nativis (pembawaan) yang
ajaranya memandang manusia (anak manusia) sejak lahir telah membawa sesuatu
kekuatan yang disebut potensi (dasar). Nativisme adalah doktrin filosofis yang
berpengaruh besar terhadap pemikira psikologi.*
Aliran ini berpendapat bahwa manusia itu mengalami pertumbuh kembangan
bukan karena faktor pendidikan dan intervensi lain diluar manusia itu,
melainkan ditentukan oleh bakat dan pembawaannya.*
Menurut aliran ini, pendidikan tidak mengubah sifat-sifat pembawaan. Dalam
teori nativisme ditegaskan bahwa sifat-sifat yang dibawa dari lahir akan menentukan
keadaannya.*
c. Aliran Naturalisme
Aliran ini berpandangan, untuk menjadikan anak agar menjadi anak yanng baik
sebaiknya diserahkan kepada alam. Dengan kekuatan alam, akan mengajarkan
kebaikan-kebaikan yang terlahir secara alamiah sejak kelahiran anak tersebut.
Substansi pandangan dari paham ini sesungguhnya juga
Tidak jauh beda dengan nativisme yang pesimis dengan pendidikan.*
d. Aliran Konvergensi
Aliran ini menekankan tentang entingnyapembawaan dan lingkungan itu
dengan perumpamaan dua garis yang menujuke suatu titik pertemuan. Oleh karena
itu, teorinya dikenal dengan sebutan Konvergensi (memusat ke satu titik).*
Teori Konvergensi bukan sekedar memadukan nativisme, naturalisme
dan empirisme, melainkan mempunyai landasan pikir yang berbeda dengan paham
terebut*
Teori Pendidikan dalam aliran Modern
a. Pembelajaran Pusat Perhatian
b. Pembelajaran Alam Sekitar
c. Pembelajaran Sekolah Kerja
d. Pembelajaran
Proyek
9.
Sistem
Pendidikan Nasional
Pendidikan Nasional Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada
kebudayaan bangsa indonesia dan berdasar pada pencapaian tujuan pembangunan
nasional Indonesia.*
Sistem pendidikan Nasional adalah rangkaian kegiatan
penyelenggaraan pendidikan yang bertaraf Nasional, yang didalamnya mencakup
aneka komponen yang terlibat dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Nasional.*
Visi dan Misi Pendidikan Nasional:*
Visi Pendidikan Nasional:
Terwujudnya
sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk
memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang
berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah.
Misi Pendidikan Nasional:
1. Mengupayakan
perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh
rakyat Indonesia.
2. Membantu
dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini
sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.
3. Meningkatkan
kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan
pembentukan kepribadian yang bermoral.
4. Meningkatkan
keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan
ilmu pengetahuan. keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan
standar nasional dan global.
5. Memberdayakan
peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip
otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Inonesia.
DAFTAR PUSTAKA
·
Anwar, Hafid,
dkk. 2013. Konsep Dasar Ilmu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
·
Hamalik, Oemar.
2007. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
·
Hasbulloh.
Dasar-dasar pendidikan. 2012. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
·
Mujib, Abdul
dan Zakiah Drajat. 1999. Ilmu Pendidikan. Tanpa Kota: Darul Falah.
·
Partowisastro,Koestoer.
1983. Dinamika dalam psikologi penidikan. Jakarta: Erlangga.
·
Purwanto,
Ngalim. 2011. Ilmu Pendidikan Teoritis.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.
·
Rahardja,Umar
Tirta. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.
·
Rohman,Arif.
2013. Memahami Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: CV. Asswaja.
·
Sagala, Syaiful.
2003. Konsep dan Makna Pembalajaran. Bandung: Alfabeta.
·
Subrata,Sumadi.
Psikologi Perkembangan. 1984. Yogyakarta: Rae Press.
·
Tafsir,Ahmad.
1992. Ilmu Pendidikan dalam Prespektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.
·
Triyono,Joko.
2012. Prespektif Pendidikan Islam: Manusia dan Ilmu Pengetahuan. Pati: STAI
Pati.
·
http://google.com//hakikat-ilmu-pendidikan. Di askes pada 25 September 2014
·
http://pengantarpendidikan.wordpress.com/2010/11/15/peran-keluarga-masyarakat-dan-pemerintah-dalam-pendidikan
·
Zhalabe:
Reading Is Fundamental, “Visi dan Misi Pendidikan Nasional), http://zhalabe.blogspot.com/2012/03/visi-dan-misi-pendidikan-nasional.html#.UaTB_dIVMZY, (diakses pada 12 Desember 2014, 19:54)
0 Response to "Ilmu Pendidikan"
Post a Comment