Manifestasi Perilaku Belajar

Siluetsenja.com, 25/01/2022   11:57 am

Pict By. Ideastream

Pada hakekatnya, belajar adalah suatu proses kejiwaan atau peristiwa pribadi yang terjadi didalam diri setiap individu. Proses belajar itu sendiri apabila berjalan dengan baik, suatu saat akan memberi hasil yang disebut “Hasil Belajar”. Hasil belajar itu sendiri tidak dapat tercapai jika dalam diri seseorang tidak terjadi proses belajar.

Dalam memahami arti belajar dan esensi perubahan karena belajar, para ahli sependapat mengenai hal prinsipal. Akan tetapi mengenai apa yang dipelajari siswa dan bagaimana perwujudan atau manifestasinya, agaknya masih tetap merupakan teka-teki yangg sering menimbulkan silang pendapat yang cukup tajam diantara para ahli.*

Oleh sebab itu penulis berusaha menelah apa manifestasi perilaku belajar yang di kemuakakann oleh sekelomopk ahli dengan harapan menambah pengetahuan kepada pembaca.

A.  Pengertian Belajar

Belajar adalah kegiatan yang melibatkan dua unsur yaitu jiwa dan raga. Drs. Slameto merumuskan pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu berubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.*

Dapat diartikan pula bahwa belajar merupakan serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan. Perubahan yang dimaksud tentu saja perubahan yang sesuai dengan perubahan yang dikehendaki oleh pengertian belajar

Orang yang melakukan aktifitas belajar dan diakhir dan dari aktivitasnya telah memperoleh perubahan dalam dirinya dengan pemilikan pengalaman baru, maka individu itu dikatakan telah belajar.

Tetapi perlu diingatkan bahwa perubahan akibat belajar adalah perubahan yang bersentuhan dengan aspek kejiwaan dan mempengaruhi tingkah laku. Sedangkan perubahan tingkah laku akibat mabuk karena minuman keras, akibat gila, tabrakan, dan sebagainya bukanlah kategori belajar yang dimaksud.*

Simpulnya hakikat belajar adalah perubahan dan tidak setiap perubahan adalah sebagai hasil belajar.

B.  Karakteristik Perilaku Belajar

Unsur Penting yang menjadi Karakteristik perilaku belajar yaitu:*

1.    Situasi belajar mesti bertujuan, dan tujuan tersebut diterima, baik oleh individu maupun masyarakat.

2.    Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku , perubahan itu bisa mengarah pada tingkah laku yang lebih baik, akan tetapi juga ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang buruk.

3.    Belajar merupakan perubahan yang terjadi melalui latihan dan pengalaman, dalam arti, perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan dan kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar. Atau disebut perubahan intensional; dalam arti pengalaman atau praktik atau latihanitu dilakukandengan sengaja dan disadari bukan secara kebetulan; dengan demikian perubahan karena kematangan atau keletihan, atau karena penyakit tidak dapat dipandang sebagai perubahan hasil belajar.

4.    Untuk bisa disebut belajar, perubahan itu harus relatif menetap, harus merupakan akhir daripada periode waktu yang cukup panjang, dan berlangsungnnya waktu ini sulit ditentukan lamanya

 Bisa pula dikatakan bahwa perubahan itu efektif, dalam arti membawa pengaruh dan makna tertentu bagi pelajar itu (setidak-tidaknya sampai batas waktu tertentu) relatif tetap dan setiap saat diperluan dapat direproduksikan dan dipergunakan seperti dalam pemecahan masalah, baik dalam ujian,ulangan maupun dalam kehidupan sehari-hari.

5.    Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut aspek-aspek keribadian, baik fisik maupun psikis seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah, keterampilan, kecakapan, sikap, ataupun kebiasaan.

C.  Jenis-jenis Belajar

Dilihat dari tujuan dan hasil yang diperoleh dalam belajar, para ahli, umumnya mengemukakan delapan jenis belajar sebagai berikut (Saodih & Surya, 1971;Effendi,1993).*

1.    Belajar Abstrak (Abstract Learning)

Adalah belajar dengan cara berpiir abstrak dengan tujuan memperoleh pemahaman serta pemecahan yang tidak nyata. Dalam hal ini peran rsaio atau akal dan penerapan konsep-konse sangatlah penting. Dalam jenis ini misalnya belajar tauhid, astrnomi, kosmografi, kimia dan matematika.

2.    Belajar Ketrampilan ( Skill Learning)

Di sebut juga latihan atau  training, adalah proses belajar yang bertujuan memperoleh ketrampilan tertentu menggunakan gerakan motorik. Termasuk jenis ini mislanya, olah raga, melukis, dsb

3.    Belajar Sosial (Social Learning)

Bertujuan memperoleh ketrampilan dan pemahman terhadap masalah sosial, penyesuaian nilai sosial dann sebagainya, termasu disini adalah memahami masalah keluarga, konflik etnis atau klompok dan masalah lain yang bersifat sosila.

4.    Belajar pemecahan Masalah (Problem Solving)

Adalah belajar memperoleh keterampilan dan keterampilan memecahkan berbagai masalah secara logis dan rasional.

5.    Belajar Rasional (Rational Learning)

Tujuannya adalah memperoleh beragam kecakapan menggunakan prinsip dan konsep. Dengan belajar rasional individu diharapkann memilki kemampuan Rational Problem Solving yaitu kemampuan pemecahan masalah dengan menggunakan pertimbangan akal sehat, logis dan sistematis.

6.    Belajar Kebiasaan (Habitual Learning)

Ialah proses pembentukan kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan yang telah ada. Tujuannya agar individu memperoleh sikap dan kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan positif.

7.    Belajar Apresiasi ( Appreciation Learning)

Ialah belajar mempertimbangkan nilai atau arti penting suatu obyek yang bertujuan mengembangkan kecakapan ranah rasa (effective skills).

8.    Belajar Pengetahuan (Study)

Ialah Program belajar terencana yang dimaksudkan untuk memperoleh pemahaman, pengertian, informasi, dan sebagainya dengan melibatkan kegiatan investigasi atau penelitian dan eksperimen dalam prosesnya.

D.  Karakteristik Perubahan Hasil Belajar

Setiap perilaku belajar di tandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik. Diantara ciri-ciri perubahan yang khas yang menjadi karakteristik perilaku belajar yang terpenting adalah:

a. Perubahan itu intensional (disengaja)

Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain bukan kebetulan.* Karakteristik ini mengandung konotasi bahwa siswa menyadari akan adanya perubahan yang dialami atau sekurang-kurangnya ia merasakan adanya perubahan dalam dirinya, seperti penambahan pengetahuan, kebiasaan, sikap dan pandangan tertentu, keterampilan dan seterusnya.

Sehubungan dengan itu, perubahan yang diakibatkan mabuk, gila, dan lelah tidak termasuk dalam karakteristik belajar, karena individu yang bersangkutan tidak menyadari atau tidak menghendaki keberadaannya.

Di samping perilaku belajar itu menghendaki perubahan yang disadari, ia juga diarahkan pada tercapainya perubahan tersebut. Jadi, jika seorang siswa belajar bahasa inggris umpamanya, maka sebelumnya ia telah menetapkan taraf kemahiran yang disesuaikan dengan tujuan pemakaiannya. Penetapan ini misalnya, apakah bahasa asing tersebut akan ia gunakan untuk keperluan studi ke luar negeri ataukah untuk sekedar bisa membaca teks-teks atau literatur berbahasa inggris.

b. Perubahan itu positif dan aktif

Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat positif dan aktif. Positif artinya baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan. Hal ini juga bermakna bahwa perubahan tersebut senantiasa merupakan penambahan, yakni diperolehnya sesuatu yang baru (seperti pemahaman dan keterampilan baru) yang lebih baik daripada apa yang telah ada sebelumnya.

Adapun perubahan aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya seperti karena proses kematangan (misalnya, bayi yang bisa merangkak setelah bisa duduk), tetapi karena usaha siswa itu sendiri.*

c. Perubahan itu efektif dan fungsional

Perubahan itu efektif dan fungsional Perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif, yakni berhasil guna. Artinya, perubahan tersebut membawa pengaruh, makna, dan manfaat tetentu bagi siswa. Selain itu, perubahan dalam proses belajar bersifat fungsional berarti bahwa  perubahan tersebut relatif  menetap dan setiap saat apabila dibutukan, perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan.

Selain itu, perubahan yang efektif dan fungsional bisanya bersifat dinamis dan mendorong timbulnya perubahan-perubahan positif lainnya. Sebagai contoh, Sjika seorang siswa belajar menulis, maka disamping akan mampu merangkaikan kata dan kalimat dalam bentuk tulisan, ia juga akan memperoleh kecakapan lainya seperti membuat catatan, mengarang surat, dan bahkan menyusun karya sastra atau karya ilmiah.*

E.  Manifestasi Perilaku Belajar

Seorang siswa yang telah mengalami perbuatan belajar akan ditandai dengan adanya perubahan pola-pola sambutan dan tingkah laku individu. Perubahan ini merupakan manifestasi perbuatan belajar.

Berarti bahwa seseorang yang telah mengalami proses belajar akan mengalami perubahan tingkah lakunya secara keseluruhan. Perubahan itu meliputi beberapa hal yaitu:*
1. Manifestasi Kebiasaan

Individu yang telah mengalami suatu proses belajar akan terlihat dalam kebiasaan sehari-harinya. Misalnya seseorang yang telah belajar mengetik. Proses selama belajar mengetik akan membentuk suatu kebiasaan tersendiri dalam hal mengetik pada pribadi yang melakukan pembelajaran itu. Misalnya ia akan terbiasa mengetik dengan sepuluh jari, ini merupakan suatu kebiasan yang diperoleh setelah proses belajar.

Kebiasaan diperoleh semenjak seseorang masih bayi. Untuk itu orangtua da guru bertugas untu menanamkan keniasaan yang baik bagi anak didiknya.

2. Manifestasi Keterampilan

Keterampilan merupakan kegiatan yang bersifat neuromuscular artinya kegiatan yang dilakukan dengan kesadaran yang tinggi. Oleh karena itu keterampilan memerlukan kesadaran intelektual yang tinggi.

Keterampilan sangat erat kaitannya dengan kegiatan motorik. Karenanya sering disebut juga sebagai keterampilan motoris atau sensory motor type of skill. Kegiatan mengendarai mobil, melukis, dan menjahit merupakan contoh dari kegiatan ini dan kesemuanya memerlukan kordinasi gerakan atau kordinasi sensoris motoris yang tinggi.

Ciri-ciri terampil tidaknya seseorang dalam melakukan suatu kegiatan adalah,
a) ketelitian, yang ditandai dengan jumlah kesalahan minimum.
b) kordinasi system respons yang harmonis, dan
c) kecepatan, yang ditandai dengan lamanya waktu yang diperlukan dalam menyelesaikansuatu kegiatan dengan tingkat kesalahan minimum dengan kata lain tidak asal-asalan.

3. Manifestasi Pengamatan

Pengamatan adalah satu bentuk belajar yang dilakukan oleh manusia. Pengamatan merupakan sebuah proses penangkapan dan penerjemahan pesan yang ada pada stimuli/stimulus melaui alat indra. Pengamatan adalah salah satu hal yang penting dalam proses belajar karena pengamatan akan memunculkan definisi.

Jika pengamatan yang dilakukan salah, maka definisi yang dimunculkan pun pasti salah. Pengamatan dimulai dari proses diskriminasi dan generalisasi.

4. Manifestasi Berpikir Asosiatif dan Daya Ingat

Berpikir asosiatif adalah berpikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan yang lainnya. Berpikir asosiatif merupakan proses embentukan hubungan antara rangsangan dengan respon. Kemampuan melakukan asosiatif yang benar sangat dipengaruhi oleh tingkat pengertian atau pengeteadari kemampuan mengasouan yang diperoleh dari hasil belajar.

Contoh saja siswa yang mampu menjelaskan arti pentinng tanggal 12 Rabi’ul Awal, kemampuan siswa tersebut dalam mengasosiasikan tanggal bersejarah itu dengan hari ulang tahun (maulid) Nabi Muhammad SAW hanya bisa didapat apabila ia telah mempelajari riwayat hidup beliau.

Selanjutnya daya ingatan juga menjadi manifestasi dalam perbuatan belajar. Daya ingatan menyimpan informasi yang telah diperoleh siswa selama proses pembelajaran itu.

5. Manifestasi Rasional dan Kritis

Berfikir rasional merupakan suatu proses berfikir dengan tingkat abstraksi yang tinggi. Berfikir rasional sering dikaitkan dengan bagaimana (how) dan mengapa (why).

Dalam berfikir rasional seseorang dituntut untuk dapat melihat hubungan sebab-akibat, menganalisa masalah, menarik generalisasi, menarik hukum-hukum dan membuat ramalan. Selanjutnya berfikir rasional akan sangat berguna dalam memecahkan masalah (problem approach/solving).

6. Manifestasi Sikap

Sikap menurut Bruno adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhaddap objek. Pada prinsipnya sikap dapat kita anggap sebagai suatu kecenderungan siswa untuk bertindak dengan cara tertentu. Kegiatan belajar akan mempengaruhi sikap seseorang dalam menghadapi suatu objek.

7. Manifestasi Inhibisi

Inhibisi adalah membuang sikap yang tidak berguna ketika seseorang sedang melakukan interaksi dengan lingkungannya. Dalam belajar, yang dimaksud inhibisi adalah kesanggupan siswa untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak perlu. Hal ini dilakukan agar seseorang melakukan tindakan seselefektif mungkin.

Contohnya seorang siswa yang telah sukses mempelajari bahaya alkohol akan menghindari membeli minuman kerass, dan sebagai gantinya ia membeli minuman yang sehat. Inhibisi akan membawa seseorang pada tindakan efektif.

8. Manifestasi Apresiasi

Apresiasi adalah suatu sikap menghargai terhadap sesuatu yang bernilai luhur seperti nilai, agama, tatakrama, dan ilmu pengetehuan. Tingkat apresiasi seorang siswa terhadap nilai sebuah karya sangat bergantung pada tingkat belajarnya. Misalnya seseorang yang belajar keras untuk melukis akan mengapresiasi nilai suatu lukisan dengan sangat tinggi.

9. Manifestasi Tingkah Laku Afektif

Tingkah laku afektif adalah tingkah laku yang menyangkut keanekaragaman perasaan, seperti takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was, dan sebagainya. Tingkah laku seperti ini tidak terlepas dari pengaruh pengalaman belajar. Oleh karenanya, ia juga dapat dianggap sebagai perwujudan perilau belajar.

Seorang siswa dapat dianggap sukses secara afektif dalam belajar agama apabila ia telah menyenangi dan menyadari dengan ikhlas kebenaran ajaran agama yang ia pelajari, lalu menjadikannya sebagai “sistem niai diri”. Kemudian, pada giliranya ia menjadian sistem nilai ini sebagai penuntun hidup, baik dikala sukka maupun duka.

F.   Kesimpulan

·       Belajar adalah perubahan dan tidak setiap perubahan adalah sebagai hasil belajar.

·       Jenis-jenis belajar terbagi delapan, yaitu: Belajar Abstrak (Abstract Learning); Belajar Ketrampilan ( Skill Learning); Belajar Sosial (Social Learning); Belajar pemecahan Masalah (Problem Solving); Belajar Rasional (Rational Learning); Belajar Kebiasaan (Habitual Learning); Belajar Apresiasi ( Appreciation Learning); dan Belajar Pengetahuan (Study)

·       Karakteristik perubahan hasil belajar terbagi tiga yaitu:

a. Perubahan itu intensional

b. Perubahan itu positif dan aktif

c. Perubahan itu efektif dan fungsional

·       Manifestasi perilaku belajar adalah erubahan yang timbul pada diri seeorang setelah mengalami proses belajar

·       Manifestasi perilaku belajar terbagi menjadi sembilan yaitu : Manifestasi Kebiasaan; Manifestasi Keterampilan; Manifestasi Pengamatan; Manifestasi Berpikir Asosiatif dan Daya Ingat; Manifestasi Rasional dan Kritis; Manifestasi Sikap; Manifestasi Inhibisi; Manifestasi Apresiasi; Manifestasi Tingkah Laku Afektif.

                                                                                          

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

·       Djamarah Bahri Syaiful. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta:PT. Rineka Cipta.

·       Rohmah , Noer. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta. Teras.

·       Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta. Raja Brapindo Persada.

 

 

0 Response to "Manifestasi Perilaku Belajar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel