Pengertian Iman Dan Cara Meningkatkan Iman
Siluetsenja.com, 22/01/2022 11:28 WIB
Mengimani ke enam rukun iman tersebut
merupakan suatu kewajiban tiap muslim, dengan iman hidup kita akan bahagia
dunia akhirat, namun dalam kehidupan ini, tidak sedikit kita hanya mengetahui
tanpa pemahaman mendalam dan penerapannya dalam kehidupan.
Oleh karena itu, penyusun akan mengkaji hal -
hal yang menyangkut enam pilar keimanan tersebut serta kiat – kiatnya
meningkatkan keimanan. Dengan harapan kajian tersebut dapat menambah pemahaman serta
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari bagi penyusun pada khususnya dan
pembaca pada umumnya, semoga bermanfaat bagi kehidupan dunia akhirat kita.
Aamiin.
A. Pengertian Iman
Iman menurut bahasa adalah membenarkan dengan
hati atau percaya, sedangkan menurut syara’ iman itu bukanlah suatu angan-angan
akan tetapi apa yang telah mantap dalam hati dan dibuktikan lewat amal
perbuatan.*
Iman adalah keyakinan yang menghujam dalam hati, kokoh penuh keyakinan
tanpa dicampuri keraguan sedikitpun.*
Keimanan tidak terpisah dari amal, karena amal merupakan buah keimanan dan
salah satu indikasi yang terlihat oleh manusia. Allah Subhannahu wa Ta’ala
berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang jika
disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka
ayat-ayatNya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka
bertawakkal, (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan
sebagian dari rizki yang kami berikan kepada me-reka. Itulah orang-orang yang
beriman. Mereka akan memperoleh derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan
serta rezeki (nikmat) yang mulia.” (Al-Anfal: 2-4)
Untuk memudahkan memahami makna
masing-masing rukun, kita hanya berpedoman pada pengertian iman itu sendiri,
yaitu: Mengakuinya dengan lisan, Membenarkannya dengan hati dan kemudian, mengamalkannya.
B. Macam-macam Iman
Iman dalam makna generiknya adalah sikap percaya, dalam hal ini menurut
aqidah kaum Sunni terutama percaya pada enam rukun iman.*
Rukun iman tersebut adalah:
1.
Iman Kepada Allah
Iman kepada Allah berarti kita meyakini tentang penjelasan Allah dan
Rasulnya mengenai keberadaaan Tuhan. Untuk lebih terperinci lagi makna Iman kepada
Allah dapat kita jabarkan dalam empat poin:
a.
Meyakini bahwa penciptaan manusia
adalah keendak Allah dan tidak mahluk lain yang terdapat di semesta alam tapa
pengetahuan Allah swt
b.
Meyakini bahwa Allah lah yang
menciptakan bumi dan alam semesta Allah pulalah yang memberikan rizki pada
manusia dan mahluk lainya
c.
Meyakini bahwa Allah lah yang
patut disembah dan hanya kepadaNya lah segala ibadah ditujukan
d.
Meyakini sifat-sifat Allah yang
tercantum dalam Al-Qur’an (Asmaul Husna)
2.
Iman Kepada Malaikat Allah
Iman kepada Malaikat adalah iman kepada hal-hal yang ghaib. Dan orang-orang
yang beriman kepada hal-hal ghaib ini sering dipuji oleh Al-Qur’an dalam
sejumlah ayatNya.*
Iman kepada malaikat berarti:
a.
Percaya dengan adanya malaikat
b.
Percaya bahwa mereka adalah
mahluk yang suci yang terjaga dari dosa
c.
Percaya bahwa mereka adalah
perantara Allah dengan manusia, serta pembawa kitab-kitabNya yang diturunkan
pada rasulNya.
3.
Iman kepada Kitab-kitab Allah
Iman kepada kitab-kitab Allah berarti:
a.
Percaya bahwa kitab-kitab itu
adalah wahyu dari Allah kepada para rasul-Nya
b.
Meyakini bahwa kitab-kitab
bukanlah buatan dukun, tukang sihir dan juga bukan dari bisikan setan atau
roh-roh jahat
c.
Meyakini bahwa meskipun
kitab-kitab ini datang melalui perantara malaikat, tetapi Allah telah
menjaganya
d.
Meyaini bahwa Al-Qur’an tidak
bisa diubah dan didistorsi, serta beriman bahwa urutan surah dan ayat dalam
Al-Qur’an merupakan ketetapan Allah melalui RasulNya, bukan buatan khalifah
Utsman atau yang lainya.
4.
Iman Kepada Rasul
Iman kepada rasul artinya:
a.
Percaya bahwa mereka adalah orang-orang
yang terjaga dari dosa
b.
Percaya bahwa para nabi lebih
utama dari manusia biasa, meskipun manusia biasa tersebut adalah manusia yang
benar-benar saleh sekalipun
c.
Percaya bahwa diantara para rasul
itu ada yang lebih utama, sebagaimana Allah melebihkan seseorang dari yang
lain. Namun meskipun demikian manusia wajib mempercayai seluruh nabiNya. Allah
berfirman:
“Rasul-rasul itu Kami lebihkan
sebagian dari mereka atas sebagian yang lain....” (al-Baqarah: 253)
5.
Iman Kepada Hari Akir
Iman kepada hari akhir artinya:
a.
Percaya dengan berakhirnya dunia
yang fana ini dan beriman akan datangnya hari kiamat pada waktu yang hanya diketahui
oleh Allah swt
b.
Beriman dengan adanya kebangkitan
manusia dari kubur
c.
Beriman bahwa kelak manusia akan
dikumpulkan di satu tempat untuk diperhitungkan amal perbuatan mereka
d.
Beriman bahwa amal perbuatan
manusia akan ditimbang dan bahwa Allah akan membalas sesuai kategori setiap
amal perbuatan, dengan tetap beriman bahwa Dia berkenan mengampuni hamba-Nya
yang Dia kehendaki
e.
Beriman bahwa tempat kembali atau
balasan bagi orang-orang mukmin adalah surga, sedangkan tempat kembali bagi
orang-orang kafir adalah neraka
f.
Beriman dengan adanya kolam milik
Nabi saw disurga dan percaya dengan adanya syafaat beliau
g.
Beriman dengan adanya Shiraath
(jembatan yang membentang diatas neraka)
h.
Beriman dengan semua yang telah
diceritakan oleh Al-Qur’an dan Nabi saw dalm hadis-hadis beliau.
6.
Iman Kepada Qada dan Qadar
Secara bahasa qada artinya penentuan, penetapan, keputusan, atau kehendak.
Sedangkan menurut istilah qada adalah ketentuan atau ketetapan Allah swt bagi
seluruh mahluknya sejak zaman Azali sesuai dengan iradatNya.
Sedangkan qadar yang artinya kuasa mengerjakan sesuatu, yang menurut
istilah adalah perwujudan dari ketetapan Allah swt sejak zaman azali terhadap
semua mahluk dalam qadar dan bentuk tertentu sesuai dengan iradatNya*
Qada dan qadar Allah tidak dapat diketahui manusia, sehingga manusia wajib
mengimaninya dan wajib berikhtiar secara lahir dan batin untuk mengubah
nasibnya agar menjadi lebih baik. Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS.Ar-Rad:13)
a)
Bukti Takdir Allah swt:
a.
Manusia tidak dapat memilih kapan
dan dimana ia dilahirkan
b.
Tidak dapat memilih bapak dan
ibunya ketika dilahirkan
c.
Tidak dapat memilih bangsa dan
tanah airnya ketika dilahirkan
d.
Tidak dapat memilih jenis kelamin
dan bentuk tubuhnya ketika dilahirkan
e.
Tidak dapat memilih dan mengetahui kapan dan dimana ia meninggal
dunia.
b)
Macam-macam takdir
a.
Takdir Mubram : takdir Allah yang
tidak dapat ditolak, pasti terjadi, dan harus diterima oleh manusia
b.
Takdir Mu’allaq : Ialah takdir
yang dapat diubah sesuai dengan ikhtiar manusia atas kehendak Allah
C. Sebab Turunnya Iman dan Cara Meningkatkannya
Sebab-sebab turunnya kadar Iman seseorang:
Sebab-sebab
dari dalam diri kita (Internal)
a.
Kebodohan
b.
Ketidak pedulian,
keengganan dan melupakan
c.
Menyepelekan dan
melakukan perbuatan dosa
d.
Jiwa yang selalu
memerintahkan berbuat jahat
Sebab-sebab
dari luar diri kita (External)
a.
Syaitan
b.
Bujukan dan rayuan
dunia
c.
Pergaulan yang
buruk
Ada 20 sarana yang bisa kita
lakukan, yaitu sebagai berikut:*
a.
Perbanyaklah menyimak ayat-ayat Al-Quran
b.
Rasakan keagungan Allah seperti
yang digambarkan Al-Qur’an dan Sunnah
c.
Carilah ilmu
syar’i
d.
Mengikuti
halaqah dzikir
e.
Perbanyaklah
amal shalih
f.
Lakukan
berbagai macam ibadah
g.
Hadirkan
perasaan takut mati dalam keadaan su’ul khatimah
h.
Banyak-banyaklah
ingat mati
i.
Mengingat-ingat
dahsyatnya keadaan di hari akhirat
j.
Berinteraksi
dengan ayat-ayat yang berkaitan dengan fenomena alam
k.
Berdzikirlah
yang banyak
l.
Perbanyaklah munajat kepada Allah
dan pasrah kepada-Nya
m. Tinggalkan angan-angan yang
muluk-muluk
n.
Memikirkan
kehinaan dunia
o.
Mengagungkan
hal-hal yang terhormat di sisi Allah
p.
Menguatkan
sikap al-wala’ wal-bara’
q.
Bersikap
tawadhu
r.
Perbanyak
amalan hati
s.
Sering
menghisab diri
t. Berdoa kepada Allah agar diberi ketetapan iman D. Kesimpulan
Iman adalah membenarkan dengan hati atau percaya dan kemudian, Mengamalkannya dengan anggota tubuh
Adapun enam
Rukun Iman dalaam Islam yaitu:
a.
Iman Kepada Allah
b.
Iman Kepada Malaikat Allah
c.
Iman kepada Kitab-Kitab Allah
d.
Iman Kepada Rasul
e.
Iman Kepada Hari Akir
f.
Iman Kepada Qada dan Qadar
Sebab-sebab
turunnya kadar Iman seseorang dipengaruhi faktor intern dan ekstern
seperti: Kebodohan, Ketidak pedulian, melakukan perbuatan dosa, jiwa yang selalu memerintahkan berbuat jahat, syaitan, bujukan dan rayuan dunia, serta pergaulan yang buruk
Sarana yang bisa kita lakukan
untuk meningkatkan keimanan kita yaitu dengan memperbanyaklah menyimak
ayat-ayat Al-Quran, merasakan keagungan Allah seperti yang digambarkan
Al-Qur’an dan Sunnah, mencari arilah ilmu syar’i, mengikutilah halaqah dzikir,
memperbanyaklah amal shalih, melakukan berbagai macam ibadah, dan masih banyak
kegiatan positif lainnya yang mengarahkan kita untuk senantiasa meningkatkan
keimanan.
DAFTAR PUSTAKA
Busyra,
Zainuddin Ahmad, Buku Pintar Aqidah Akhlaq.
Mahmud, Ali Abdul Halim. 2004. at-tarbiyah
al-Khuluqiyah:Akhlak Mulia. Jakarta:Gema Insani.
Solihin,Muhammad. 2008. Mukjizat dan
Misteri Lima Rukun Islam, Yogyakarta: Mutiara Media
http://fahmi170592islam.blogspot.co.id.2015.
http://www.dakwatuna.com.2015.
https://nhurelnuyyuabbass.wordpress.com.2014.
0 Response to "Pengertian Iman Dan Cara Meningkatkan Iman"
Post a Comment