Perkembangan Prenatal Hingga Kelahiran

    Siluetsenja.com, 23/01/2022   10:19 WIB

Pict By. Flexiprep

Setiap orang tua tentu berkeinginan agar anaknya dapat tumbuh kembang optimal, yaitu agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang terbaik sesuai dengan potensi genetik yang ada pada anak tersebut. Hal ini dapat tercapai apabila kebutuhan dasar anak ( asah, asih, dan asuh ) terpenuhi. Kebutuhandasar anak harus dipenuhi yang mencakup imtaq, perhatian, kasih sayang, gizi, kesehatan, penghargaan, pengasuhan, rasa aman / perlindungan, partisipasi, stimulasidan pendidikan ( asah, asih dan asuh ). Kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi sejak dini, bahkan sejak bayi berada dalam kandungan.(Behrman, Dkk.. 2000 : 37 - 45).

Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perembangan.Menurut Soetjiningsih, pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organmaupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram),ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensikalsium dan nitrogen tubuh); sedangkan perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebihkompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. (Soetjiningsih.1998 : 1 - 63.)

A.  Pengertian Periode Prenatal

Periode prenatal atau masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika ovum wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu. Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan kalender atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Dilihat dari segi waktunya, periode prenatal ini merupakan periode perkembangan manusia yang paling singkat, tetapi justru pada periode inilah dipandang terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam diri individu.*

Pada masa-masa awal penelitian ilmiah tentang perkembangan anak yang dilakukan oleh para ahli psikologi (Barat), perkembangan individu pada masa prenatal ini kurang mendapat perhatian, bahkan cenderung diabaikan. Pada masa-masa awal ini penelitian-penelitian yang dilakukan oleh sebagian besar ahli psikologi (Barat) cenderung dimulai dari periode bayi yang baru lahir dan mengabaikan periode pralahir. Hal ini adalah karena mereka menganggap bahwa perkembangan hidup individu dalam rahim ibu sifatnya perkembangan fisik, dan karenanya hanya memberi sedikit sumbangan bagi pemahaman psikologis tentang perkembangan.

Kemudian baru pada pertengahan tahun 1940 muncul kesadaran bahwa mengetahui segala kejadian pada masa prenatal sangat penting untuk dapat memahami secara utuh pola perkembangan yang normal. Bahkan belakang ini penelitian ilmiah telah menunjukkan fakta bahwa terdapat sejumlah pola perkembangan penting yang terjadi pada periode prenatal. Karena itu, prenatal ini bukan saja merupakan periode khusus dalam rentang hidup manusia, tetapi juga merupakan periode yang sangat menentukan .

Jauh sebelum adanya perhatian dan pengakuan dari kalangan psikolog Barat terhadap perkembangan individu pada masa prenatal ini, psikolog Timur, terutama psikolog Islam telah lebih dulu menempatkan masa prenatal ini sebagai periode awal perkembangan individu. Beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW yang menjadi landasan utama bagi psikologi Islam, telah memberikan sejumlah informasi tentang telah dimulainya kehidupan manusia sejak janin berada dalam kandungan ibunya. Dalam sejumlah ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi secara tidak langsung juga telah disebutkan bahwa selama periode prenatal ini, individu tidak hanya mengalami perkembangan fisik melainkan sekaligus mengalami perkembangan psikologis (Mujib & Mudzakir, 2001).

 Dewasa ini, para ahli psikologi perkembangan meyakini bahwa kehidupan manusia berasal dari pertemuan sel sperma laki-laki dan sel telur wanita. Pada saat itu, sel sperma pria bergabung dengan sel telur wanita (ovum) dan menghasilkan satu bentuk sel yang telah terbuahi, yang disebut zigot (zygote), yang dalam psikologi Islam disebut nuthfah, yaitu air mani (sperma) yang keluar dari sulbi (tulang belakang) laki-laki lalu bersarang di rahim perempuan.

Sperma dan sel telur itu dibuat oleh sel-sel perkembangbiakan, yang disebut “sel benih” (germ cell). Sel-sel ini mengandung 46 kromosom, yang diperoleh dari sperma ayah dan ovum ibu, yang dibentuk menjadi 23 pasang. Dalam setiap pasang kromosom terdiri dari satu kromosom pihak ayah dan satu kromosom pihak ibu, dan setiap pasang kromosom ini memiliki bentuk dan ukuran yang jelas.

Dalam pembuahan normal, ovum berada dalam salah satu tabung falopi ketika bergerk dari satu ovarium ke rahim. Sebagai hasil hubungan kelamin, spermatozoa pria dalam jumlah besar diletakkan dimulut rahim dan bergerak menuju tabung falopi. Mereka ditarik kedalam ovum oleh gaya hormonal yang kuat. Setelah satu sel sperma memasuki ovum, permukaan ovum seketika berubah, sehingga tidak ada sperma lain yang dapat memasukinya. Bila satu sperma menembus dinding ovum, maka inti sel saling

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa sel-sel sperma pria dengan sel-sel telur (ovum) wanita pada dasarnya memiliki daya hidup mendekat. Membran yang mengelilingi masing-masing pecah, dan kedua inti bersatu.atau energi kehidupan, yang dalam psikologi Islam disebut “hayat “. Karena sperma dan ovum memiliki daya hidup, maka ia mampu menjalin hubungan satu sama lain, sehingga pada gilirannya menghasilkan benih manusia (embrio). Kemudian, karena adanya daya hidup ini pulalah yang membuat janin dalam kandungan dapat hidup dan berkembang, hingga lahir menjadi individu baru.

Semua ini memperkuat anggapan yang menyatakan bahwa perkembangan dan kehidupan manusia dimulai dari masa prenatal, yakni sejak terjadinya pembuahan sel telur (ovum) wanita oleh sel sperma laki-laki dan terbentuknya zigot.

B.  Ciri-Ciri Periode Pranatal

Meskipun kenyataan bahwa periode perkembangan pertama dalam rentang kehidupan ini merupakan periode yang paling singkat dari seluruh periode perkembangan, namun dalam banyak hal periode ini penting atau bahkan yang terpenting dari semua periode. Periode ini, yang mulai pada saat permbuahan dan berakhir pada kelahiran, kurang lebih panjangnya 270 sampai 280 hari atau sembilan bulan.

Meskipun telatif singkat, periode prenatal mempunyai enam ciri penting, masing-masing ciri mempunyai akibat yang lambat pada perkembangan selama rentang kehidupan. Ciri-ciri itu adalah :

1.    Pada saat ini sifat-sifat bauran, yang berfungsi sebagai dasar bagi perkembangan selanjutnya, diturunkan sekali untuk selamanya. Sementara itu kondisi-kondisi yang baik atau tidak baik, baik sebelum atau sesudah kelahiran sampai tingkat tertentu, dapat dan mungkin mempengaruhi sifat-sifat fisik dan psikologis membentuk sifat-sifat bawaan ini, perubahan-perubahan yang terjadi bersifat kuantitatif dan bukan kualitatif.

2.    Kondisi-kondisi yang baik dalam tubuh ibu dapat menunjang perkembangan sifat bawaan sedangkan kondisi yang tidak baik dapat menghambat perkembangannya bahkan sampai mengganggu pola perkembangan yang akan datang. Ada saatnya dalam rentang kehidupan sifat bawaan sangat dipengaruhi kondisi-kondisi lingkungan seperti halnya selama periode prenatal.

3.    Jenis kelamin individu yang baru diciptakan sudah dipastikan pada saat pembuahan dan kondisi-kondisi dalam tubuh ibu tidak akan mempengaruhinya, sama halnya dengan sifat bawaan. Kecuali kalau dilakukan pembedahan dalam operasi perubahan kelamin, jenis kelamin individu yang sudah ditetapkan pada saat pembuahan tidak akan berubah. Operasi semacam itu sangat jarang dilakukan dan hanya sebagian saja yang berhasil.

4.    Perkembangan dan pertumbuhan yang normal lebih banyak terjadi selama periode prenatal dibandingkan pada periode-periode lain dalam seluruh kehidupan individu. Selama Sembilan bulan sebelum kelahiran, individu tumbuh dari sel kecil yang tampak dari mikroskop menjadi bayi yang panjangnya sekitar 20 inci dan beratnya rata-rata 7 pon.

Diperkirakan bahwa selama masa itu berat badan bertambah sebelas juta kali. Demikian pula, halnya dengan perkembangan yang kelihatannya berlangsung begitu cepat. Dari sebuah sel berbentuk bulat pada masa itu berkembanglah setiap anggota tubuh manusia, baik eksternal atau internal. Pada waktu kelahiran, bayi dapat dikenali sebagai manusia, meskipun banyak ciri-ciri eksternalnya secara proporsional berbeda dengan ciri anak yang lebih tua usianya, dengan anak remaja atau dengan orang dewasa.

5.    Periode prenatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis. Meskipun tidak dapat diklaim bahwa periode ini merupakan periode paling berbahaya dalam seluruh rentang kehidupan -banyak yang percaya bahwa masa anak-anak lebih berbahaya- tetapi jelas bahwa periode ini merupakan masa dimana bahaya-bahaya lingkungan atau bahaya-bahaya psikologis dapat sangat mempengaruhi pola perkembangan selanjutnya atau bahkan dapat menakhiri suatu perkembangan.

6.    Periode prenatal merupakan saat dimana orang-orang yang berkepentingan membentuk sikap-sikap pada diri individu yang baru diciptakan. Sikap-sikap ini akan sangat mempengaruhi cara bagaimana individu-individu ini diperlakukan terutama selama tahun-tahun pertama pembentukan kepribadiannya. kalau sikap-sikap ini sangat bersifat emosional, maka hal ini dapat dan seringkali merusak keseimbangan ibu (mother’s homeostatis), dan dengan demikian mengganggu kondisi-konsisi di dalam tubuh ibu yang sangat penting bagi perkembangan normal dari individu yang baru diciptakan.*

C.  Periode-Periode Perkembangan Pranatal

Periode prenatal berlangsung selama sepuluh bulan berdasarkan perhitungan bulan yang masing-masing panjangnya dua puluh delapan hari atau Sembilan bulan kalender. Tetapi periode ini dapat dan memang berbeda-beda panjangnya, berkisar dari 180 sampai 344 hari. Bayi-bayi yang dilahirkan sebelum waktunya kira-kira tiga kali lebih banyak daripada bayi-bayi yang dilahirkan melebihi waktunya

Meredith melaporkan bahwa panjang rata-rata periode prenatal mencakup 38 minggu atau 266 hari. Namun 70% bayi berkisar antara 36 sampai 40 minggu (252 sampai 280 hari).

Karena perkembangan sebelum kelahiran berjalan teratur dan dapat diramalkan, maka ada kemungkinan yntuk member jadwal waktu dari proses perkembangan yang penting selama periode ini. Periode prenatal biasanya dibagi dalam tida tahap –periode zigot, embrio dan janin- masing-masing mempunyai panjang waktu yang dapat diramalkan dan ditandai dnegan perkembangan khusus. Perkembangan ini dan saat-saat terjadinya secara normal diringkas sebagai berikut :

Jadwal Waktu Dari Perkembangan Pranatal

1.    Periode zigot (sejak pembuahan sampai akhir minggu kedua)

a.     Bentuk zigot sebesar kepala peniti-tidak berubah karena tidak mempunyai sumber makanan dari luar; hidupnya dipertahankan kuning telur.

b.    Dengan berjalannya zigot dari tuba fallopi turun ke uterus, terjadi banyak pembelahan dan zigot terbagi menjadi lapisan luar dan lapisan dalam.

c.     Lapisan luar kemudian berkembang menjadi placenta (ari-ari), tali pusar, dan selanjutnya pembungkus janin lapisan dalam berkembang menjadi manusia baru.

d.    Sekitar sepuluh hari setelah pembuahan, zigot tertanam di dalam dinding uterine.

2.    Periode Embrio (akhir minggu kedua sampai akhir bulan kedua-berdasarkan perhitungan bulan)

Tahap kedua, yang disebut tahap embrio, berlangsung lima setengah minggu. Tahap embrio mulai ketika zigot telah tertanam dengan baik pada dinding rahim. Dalam tahap ini, sistem dan organ dasar bayi mulai terbentuk dari susunan sel. Meskipun bentuk luar masih jauh berbeda dibandingkan manusia dewasa, beberapa bentuk seperti mata dan tangan, bahkan telinga dan kaki mulai dapat dikenali.

Al-Qur'an juga telah membahas proses perkembangan embriologis tahap demi tahap pada periode ini. Menurut Al-Qur'an tetesan (nutfah) kemudian akan berkembang menjadi alaqah.

kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan.” (Q.S. Al-Qiyamah [75] : 38-39)

a.     Embrio berkembang menjadi manusia dalam bentuk kecil.

b.    Terjadi perkembangan besar, mula-mula di bagian kepala dan terakhir pada anggota tubuh.

c.     Semua bagian tubuh yang penting, baik bagian luar maupun dalam, sudah terbentuk.

d.    Embrio mulai bergerak di dalam uterus dan terjadi gerakan-gerakan spontan dari anggota tubuh.

e.     Placenta (ari-ari), tali pusar dan selaput pembungkus janin berkembang; keduanya melindungi dan memberi makan embrio.

f.     Pada akhir bulan kedua prenatal, berat embrio rata-rata 1,25 ons dan panjangnya 1,25 inc.

g.    Periode janin (akhir bulan kedua-perhitungan menurut bulan-sampai lahir)

h.    Terjadi perubahan pada bagian-bagian tubuh yang telah terbentuk, baik dalam bentuk/rupa maupun perubahan actual, dan terjadi perubahan dalam funngsi. Tidak tampak bentuk-bentuk baru pada saat  ini.

i.      Pada akhhir bulan ketiga, beberapa organ. dalam cukup berkembang sehingga dapat muulai berfungsi. Denyut jantung janin dapat diketahui sekitar minggu kelima belas.

j.      Pada akhir bulan kelima, berbagai organ dalam telah menempati posisi hampir seperti posisi didalam tubuh dewasa.

k.    Sel-sel saraf, yang ada sejak minggu ketiga, jumlahnya meningkat pesat selama bulan-bulan kedua, ketiga dan ke empat. Apakah peningkatan pada saat ini akan terus berlangsung atau tidak, bergantung pada kondisi tubuh ibu, seperti kekurangan gizi yang sebaliknya mempengaruhi perkembangan sel saraf terutama dalam bulan-bulan terakhir periode prenatal.

l.      Biasanya gerak-gerak janin tampak pertama kali antara minggu kedelapan belas dan  dua puluh. Kemudian meningkat cepat sampai akhir bulan kesembilan dimana gerakan mulai berkembang karena penuhnya pembungkus janin dan tekanan pada otak janin  pada saat janin mengambil posisi daerah pinggul dalam persiapan untuk lahir. Gerak-gerak janin ini berlainan macamnya. Yaitu menggelinding dan menendang, gerak pendek atau cepat.

m.  Pada akhir bulan ketujuh, janin sudah cukup berkembang dan dapat hidup bila lahir sebelum waktunya.

n.    Pada akhir bulan ke delapan, tubuh janin sudah lengkap terbentuk, meskipun lebih kecil dibandingkan dengan bayi normal yang cukup bulannya.*

D.  Pokok-pokok Penting

1.    Ada enam ciri periode prenatal. Periode ini adalah saat dimana sifat bawaan dan jenis kelamin individu ditemukan; dimana kondisi dalam tubuh ibu dapat mendorong atau mengganggu pola perkembangan prenatal; dimana perkembangan dan pertumbuhan secara proporsional lebih besar daripada dalam periode-periode lain; dimana terdapat banyak bahaya baik fisik maupun psikologis; dan saat dimana orang-orang yang berarti membentuk sikap kepada individu yang baru tercipta.

2.    Sebelum siap memproduksi manusia baru, sel-sel seks pria harus melalui dua tahap permulaan -pematangan dan pembuahan- dan sel-sel seks wanita harus melalui tiga tahap permulaan –pematangan, ovulasi dan pembuahan.

3.    Ada empat hal yang ditentukan pada saat pembuahan: sifat bawaan dan jenis kelamin –ditentukan sekali untuk sepanjang hidup; apakah akan terjadi kelahiran tunggal atau kembar; dan posisi urutan dalam keluarga.

4.    Penetapan sifat bawaan pada saat pembuahan mempengaruhi perkembangan selanjutnya dalam dua cara: pertama, menentukan batas-batas yang tidak dapat dilampaui individu dan kedua, karena sifat bawaan sepenuhnya merupakan masalah kebetulan, maka hal itu tidak dapat dikendalikan.

5.    Periode sebelum kelahiran terbagi dalam tiga: periode zigot, yang berlangsung dari pembuahan sampai akhir minggu kedua; periode embrio, dari dari minggu kedua sampai akhir bulan kedua; dan periode janin yang berlangsung dari akhir bulan kedua sampai kelahiran.

6.    Periode embrio biasanya dianggap sebagai waktu yang kritis karena bentuk fisik yang saat itu berkembang pesat dapat terganggu oleh kondisi yang kurang baik dalam lingkungan prenatal.

7.    Dari semua sikap keluarga, sikap ibu adalah yang terpenting karena eratnya hubungan antara ibu dan anak selama tahun-tahun awal, tahun-tahuun pertumbuhan anak.

8.    Diantara sepuluh bahaya fisik periode prenatal, malnutrisi ibu dan berbagai penyakit tertentu –seperti rubella selama periode embrio- biasanya sangat berbahaya karena efek jangka panjang yang diakibatkannya.

9.    Bahaya psikologis yang paling umum dan paling berat dalam periode pranata berupa kepercayaan tradisional tentang konsisi yang dapat mempengaruhi anak yang belum lahir; terkanan yang dialami ibu; dan sikap-sikap yang kurang menyenangkan dari orang-orang yang berarti.*

Kalau terjadi hambatan yang mencegah terjadinya perkembangan menurut waktu yang tepat, individu akan mengalami cacat yang dapat mengganggu selama hidupnya.*

E.  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Prenatal

Selama periode prenatal ini, rahim merupakan lingkungan yang sangat menentukan perkembangan janin. Pada umumnya, kondisi rahim ibu itu sangat nyaman bagi janin dan terlindung dari setiap gangguan. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa janin tersebut secara absolut luput dari pengaruh-pengaruh luar (Santrock, 1995).

Sebagian besar proses pertumbuhan janin sangat bergantung pada kondisi internal ibu, baik kondisi fisik maupun psikisnya. Sebab, ibu dan janin merupakan satu unitas organik yang tunggal. Semua kebutuhan ibu dan janin dipenuhi melalui proses fisiologis yang sama. Substansi fisik ibu akan mengalir pula ke dalam jasad janinnya. Demikian pula dengan setiap gerakan yang dilakukan ibu, dapat memberikan rangsangan berupa pengalaman indra yang beranekaragam. Oleh sebab itu, kesehatan ibu, pengaturan diet, pemakaian obat, serta kondisi emosional ibu dapat menimbulkan pengaruh kimia prenatal (chemical prenatal influence) yang berakibat kerusakan sel dan merupakan kejadian traumatik (traumatic event). Ribuan bayi yang lahir cacat atau terbelakang secara mental setiap tahun merupakan hasil dari peristiwa yang terjadi di dalam kehidupan ibu.

Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal, diantaranya :

1)      Kesehatan Ibu

Penyakit yang di derita ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa prenatal.

2)      Gizi Ibu

Faktor lain yang cukup berpengaruh terhadap perkembangan masa prenatal adalah gizi ibu. Hal ini adalah karena janin yang sedang berkembang sangat tergantung pada gizi ibunya, yang diperoleh melalui darah ibunya. Oleh sebab itu, makanan ibu-ibu yang sedang hamil harus mengandung cukup protein, lemak, vitamin, dan karbohidrat untuk menjaga kesehatan nayi. Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi cenderung cacat.

3)      Pemakaian Bahan-bahan Kimia oleh Ibu

Bahan-bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada dalam peredaran darah ibu yang tengah hamil, dapat mempengaruhi perkembangan janin. Bahan-bahan kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping, baik pada fisik maupun pada sistem kimiawi dalam tubuh janin, yang dinamakan metabolita. Bahan-bahan kimia juga dapat mempengaruhi lingkungan di dalam rahim ibu yang secara tidak langsung juga mempengaruhi janin.

Secara rinci dampak penggunaan obat-obatan terhadap perkembangan masa prenatal, dapat dilihat dalam tabel.

Dampak Penggunaan Obat-obatan Selama Kehamilan

Obat-obatan

 


Alkohol

 

 

 

 

 

 

 

Nikotin / Rokok

 

 

 

 

 

Obat penenang

 

 

Barbiturates

 

 

Amfetamin

 

 

 

Kokain 

 

 

 

 

 

Marijuna

Dampaknya pada Janin dan Anak

 

Jumlah kecil menambah resiko aborsi spontan. Jumlah sedang (1-2 kali minum sehari) diasosiasikan dengan munculnya ketidakmampuan memberi perhatian pada masa bayi. Jumlah banyak menyebabkan sindrom alkohol janin. Menurut beberapa ahli, jumlah kecil hingga sedang, khusunya pada 3 bulan pertama kehamilan dapat meningkatkan sindrom alkohol janin.

 

Merokok berat diasosiasikan dengan rendahnya berat lahir bayi, yang berarti dapat mengidap lebih banyak masalah kesehatan dibandingkan dengan bayi lain. Merokok dapat membahayakan khususnya pada pertengahan kedua kehamilan.

 

Selama 3 bulan pertama kehamilan, obat penenang dapat menyebabkan langit-langit mulut terbelah atau cacat bawaan lahir.

 

Ibu yang memakai dosis tinggi dapat membuat bayi kecanduan, mengalami gemetar, gelisah, dan mudah terluka.

 

Amfetamin dapat menyebabkan kelainan lahir.

 

 

Menyebabkan ketergantungan obat-obatan dan gejala buruk pada kelahiran, baik fisik maupun mental, khususnya kalau ibu menggunakannya pada 3 bulan pertaama kehamilan, seperti hipertensi, masalah jantung, keterbelakangan perkembangan, dan kesulitan belajar.

 

Dapat menyebabkan berbagai kelainan lahir dan diasosiasikan dengan rendahnya berat dan panjang bayi.

SUMBER : diadaptasi dari John W. Santrock, (1995) Keadaan dan Ketegangan Emosi Ibu

 

4)      Keadaan dan Ketegangan Emosi Ibu

Keadaan emosional ibu selama kehamilan juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan masa prental. Hal ini adalah karena ketika seorang ibu hamil mengalami ketakutan, kecemasa, stres dan emosi lain yang mendalam, maka terjadi perubahan psikologis, antara lain meningkatnya pernapasan dan sekresi oleh kelenjar. Adanya produksi hormon adrenalin sebagai tanggapan terhadap ketakutan akan menghambat aliran darah ke daerah kandungan dan membuat janin kekurangan udara.

Ibu yang mengalami kecemasan berat dan berkepanjangan sebelum atau selama kehamilan, kemungkinan besar mengalami kesulitan medis dan melahirkan bayi yang abnormal dibandingkan dengan ibu yang relatif tenang dan aman. Goncangan emosi diasosiasikan dengan kejadian aborsi spontan, kesulitan proses lahir, kelahiran prematur dan penurunan berat, kesulitan pernafasan dari bayi yang baru lahir dan cacat fisik.

F.   Kelahiran

Tahap-tahap Kelahiran

Para ahli psikologi perkembangan (misalnya Santrock, 1995; Seifert & Hoffnung, 1994), membagi proses kelahiran dalam tiga tahap.

a)      Terjadi kontraksi peranakan yang berlangsung 15 hingga 20 menit pada permulaan dan berakhir hingga 1 menit.

Kontraksi ini menyebabkan leher rahim terentang dan terbuka. Ketika tahap pertama berlangsung, kontraksi semakin sering, yang terjadi setiap 2 hingga 5 menit. Intensitasnya juga meningkat. Pada akhir tahap pertama kelahiran, kontraksi memperlebar leher rahim hingga terbuka sekitar 4 inci sehingga bayi dapat bergerak dari peranakan ke saluran kelahiran.

b)      Dimulai ketika kepala bayi bergerak melalui leher rahim dan saluran kelahiran.

Tahap ini berakhir ketika bayi benar-benar keluar dari tubuh ibu. Tahap ini berlangsung kira-kira 1.5 jam. Pada setiap kontraksi, ibu mengalami kesakitan untuk mendorong bayi keluar dari tubuhnya. Pada waktu kepala bayi keluar dari tubuh ibu, kontraksi terjadi hampir setiap menit dan berlangsung kira-kira 1 menit.

c)      Setelah bayi lahir. Pada waktu ini ari-ari, tali pusar, dan selaput lain dilepaskan dan dibuang.

Tahap akhir inilah yang paling pendek, yang berlangsung hanya beberapa menit saja.

G. Kesimpulan

1.    Periode prenatal atau masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika ovum wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu.

2.    Perkembangan masa prenatal dibagi menjadi 3 yaitu: periode germinal, periode embrionis dan periode fetal.

3.    Secara psikologis, permulaan perkembangan dimulai pada waktu anak yang belum dilahirkan tersebut bereaksi terhadap rangsangan dari luar. Hal ini dapat ditunjukan bahwa janin yang ada dalam kandungan pada sekitar bulan ketiga atau keempat setelah ditupkan ruh, telah dapat mengadakan reaksi, mengadakan tingkah laku spontan atau tingkah laku berulang seperti menghisap ibu jari, getaran dan tendangan-tendangan yang kuat.

4.    Perkembangan kehidupan psikis janin tersebut dapat juga dibuktikan dengan adanya hubungan yang sedemikian erat antara kegembiraan maupun penderitaan batin ibu dengan bayi yang dikandungnya.

5.    Bahaya yang biasanya terjadi ketika masa prenatal, ketidak teraturan perkembangan, keguguran, kelahiran kembar, tress ibu, sikap yang kurang menguntungkan dari orang yang berarti.

6.    Faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal yaitu, faktor penyakit kehamilan, faktor lingkungan, kondisi ibu. 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Yuliani,Elfi.2005. Psikologi Perkembangan.Yogyakarta. Teras

Desmita. 2012.Psikologi Perkembangan. Bandung: pt.remaja Rosdakarya.

Hurlock,Elizabeth B. 1980.Psikologi Perkembangan, Erlangga. Jakarta.

 

 

 

 

0 Response to "Perkembangan Prenatal Hingga Kelahiran"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel