Pokok Pokok Penjelasan Dan Penjabaran Dasa Darma
Siluetsenja.com, 04/02/2022 12:50 pm
1.
Dasadarma adalah ketentuan moral. Karena itu, Dasadarma memuat
pokok-pokok moral yang harus ditanamkan kepada anggota Pramuka agar mereka
dapat berkembang menjadi manusia berwatak, warga Negara Republik Indonesia yang
setia, dan sekaligus mampu menghargai dan mencintai sesame manusia dan alam
ciptaan Tuhan Yang Mahaesa.
2.
Republik Indonesia adalah Negara hukum yang
berdasarkan falsafah Pancasila, Karena itu, rumusan Dasadarma Pramuka berisi
penjabaran dari Pancasila dalam kehidupannya sehari-hari.
3.
Dasa darma yang berarti sepuluh tuntunan
tingkah laku adalah sarana untuk melaksanakan satya (janji, ikar, ungkapan kata
haaati). Dengan demikian, maka Dasadarma Pramuka pertama-tama adalah ketentuan
pengamalan dari Trisatya dan kemudian dilengkapi dengan nilai-nilai luhur yang
bermanfaat dalam tata kehidupan.
B. Penjelasan
masing-masing Darma
1. Darma
pertama: TAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA
a. Pendahuluan
Apa
yang tercantum di dalam Trisatya tentang menjalankan kewajiban terhadap
Tuhan dan yang terdapat dalam Dasadarma pertama sudah harus sedikit dibedakan
bahwa:
Di dalam
Trisatya, ungkapan itu merupakan janji (ikrar) seseorang yang diresapkan dalam
hati atau dirinya sedangkan dalam hati atau dirinya sedngkan yang ada di
dalam Dasadarma pertama adalah perwujudannya secara kongret dalam tingkah laku
ataupun sikapnya,
Atau dengan
kaata lain yang ada di dalam Trisatya itu merupakan sesuatu yang ada di dalam
batin dan yang terdapat di dalam darma adalah yang tampak lahiriah. Oleh karena
itu yang terdapat di dalam Dasadarma bukanlah suatu pengulangan, tetapi penekan
b. Pengertian
1) Takwa
Pengertian takwa adalah bermacam-macam, antara lain: bertahan, luhur,
berbakti, mengerjakan yang utama dan meninggalakan yang tercela,
hati-hati, terpelihara, dan lain-lain.
Pada hakekatnya takwa adalah usaha dan kegiatan seseorang yang sangat utama
dalam perkembangan hidupnya. Bagi bangsa Indonesia yang berketuhanan Yang
Mahaesa, yang menjadi tujuan hidupnya adalah keselamatan, perdamaian, persatuan
dan kesatuan baik didunia maupun dikhirat, Tujuan hidup ini hanya dapat dicapai
semata-mata dengan takwa kepada Tuhan Ynag Mahaesa, yaitu:
a)
Bertahan terhadap godaan-godaan hidup, berkubu dan
berperisal untuk memelihara diri dari dorongan hawa nafsu.
b)
Taat melaksanakan ajaran-ajaran Tuhan, mengerjakan
yang baik dan berguna serta menjauhi segala yang buruk dan yang tidak berguna
bagi dirinya maupun bagi masyarakat serta seluruh umat manusia.
c)
Mengembalikan, menyerahkan kepada Tuhan segala darma
bakti dan amal usahanya untuk mendapatkan penilaian; sebagaimana Tuhan
menghendaki sikap ini merupakan sikap seseorang kepada pribadi lain yang
dianggap mengatasi dirinya, bahkan mengatasi segala-galanya, sehingga seseorang
menyatakan hormat dan baktinya, serta memuji, meluhurkan dan lain-lain terhadap
pribadi lain yang dianggap Mahaagung itu,
2) Tuhan
Di sini kita dapat mencoba memahami pengertian kita tentang Tuhan baaik
berpangkal dari kemanusiaan yang antara lain dianugerahi akal budi, maupun dari
wahyu Tuhan sendiri yang terdapat dalam kitab suci yang diturunkan kepada kita
melalui para Nabi/ Rosul.
a)
Dari segi kemanusiaan (akal budi), Tuhan adalah zat
yang ada secara mutlak yang ada dengan. Zat yang menjadi sumber atau sebab
adanya segala sesuatu di dalam alam semesta (couse prima atau sebab pertama).
Karena itu,
Dia tidak dapat disamakan atau dibandingkan dengan apa saja yang ada. Dia
mengatasi, melewati, dan menembus segala-galanya.
b)
Dari wahyu Tuhan sendiri yang dianugerahkan kepada
kita melalui firman atau sabdaNya di dalam Kitab suci, kita dapat mengetahui
bahwa Dia adalah pencipta Yang Maha Kuasa, Maha Murah, lagi Maha Penyayang
Tuhan menjadikan alam semesta termasuk manusia tanpa mengambil suatu bahan atau
menggunakan alat.
Hanya
kaarena afirman-Nya, alam semesta ini menjadi ada. Yang semula tidak ada
menjadi ada, dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi
dan luhur. Dari yang tiada bernyawa kepada yang bernyawa dan berjiwa, Dari
hasil karya Tuhan itu, kita dapat mengenal segala macam sifat Tuhan yang
melebihi dan mengatasi apa yang terdapat di dalam alam semesta ini, terutama
dari wahyu Tuhan sendiri. Kita juga dapat memahami kegaiban Tuhan. Oleh karena
itu, kita tidak dapat membandingkan zat kodrat sifat Ilahi dengan yang ada
dalam ala mini. Hal ini juga termasuk dengan sifat Tuhan Yang Mahaesa. Namun
sebagai insane manusia, kita akan berusaha memahami apa arti esa pada Tuhan
itu.
3) Esa= satu/tunggal.
Maksudnya bukanlah “satu” yang dapat dihitung. Satu yang dapat dihitung
adalah satu yang dapat dibagi atau disbanding-bandingkan. Maka, satu atau esa
pada Tuhan adalah mutlak. Satu/tunggal yang tidak dapat dibagi-bagi dan
dibandingkan.“Tiada Tuhan selain Allah”.
Berbicara tentang pengertian taakwa kepada Tuhan
Yang Mahaesa tidak dapat dipisahkan daari pengertian moral, budi pekerti, dan
akhlak.
Moral, budi pekerti atau akhlak adalah sikap yang
digerakan oleh jiwa yang menimbulkan tindakan dan perbuatan manusia terhadap
Tuhan, terhadap sesamamanusia, sesame makhluk, dan terhadap diri sendir. Akhlak
terhadap Tuhan Yang Mahaesa meliputi cinta, takut, harap, syukur, taubat,
ikhlas terhadap Tuhan, mencintai atau membenci kare Tuhan. Akhlak terhadap
Tuhan Yang Mahaesa mengandung unsure-unsur takwa, berimankepada Tuhan Yang
Mahaesa, dan berbudi pekerti yang luhur.
Akhlak terhadap sesame manusia atau terhadap
masyarakat mencakup berbakti kepada orang tua, hubungan baik antara sesame,
malu, jujur, ramah, tolong menolong, harga menghargai, memberi maaf, memelihara
kekeluargaan, dan lain-lainnya. Akhalakterhadap sesame manusia mengandung unsur
hubungan kemanusia mengandung unsure hubungan kemanusiaan yang baik akhlak
terhadap sesama akhluk Tuhan yang hidup ataupun benda mati mencakup belas
kasih, suka memelihara, beradab, dan sebagainya,
Akhlak terhadap sesama makhluk Tuhan mengandung unsure
peri kemanusiaan. Akhlak
terhadap diri sendiri meliputi: memelihara harga diri, berani membela hak,
rajin tanggungjawab, menjauhkan diri dari takabur, sifat-sifat bermuka dua
sifat pengecut, dengki. Akhlak terhadap
diri sendiri mengandung unsure budi pekerti yang luhur, berani mawas diri, dan
mampu menyesuaikan
diri.
c. Pelaksanaan
1)
Sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka yang mengarahkan
anak didik menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, dan juga
karena falsafah hidup bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila, maka
sudahseharusnyalah iman kepada Tuhan dari masing-masing anak didik itu
diperdalama dan diperkuat.iman anak didik kepada Tuhan itu belum cukup kalau
hanya kita berikan pengajaran lisan/tertullis tanpa ada perwujudan kongkret
dalam tingkah lakkku kehidupan anak didik.
Maka, apa yang diimani dari agama dan kepercayaan tentang Tuhan haruslah
dijabarkan dalam sikap hidupnya yang nyata dan dapat dirasakan oleh
llingkungannya, karena itu akan terdapat kepicangan apabila Gerakan
Pramuka hanya dapat mengemukakan ajaran tentang takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa
ini, tetapi kurang memberikan bimbingan dan kesempatan kepada peserta didik
untuk melaksanakan darmanya yang pertama ini. Untuk mewujudkan cita-cita
Gerakan Pramuka, dalam hal ini banyak caran dan metode yang dapat dilaksanakan,
sesuai dengan tingkat umur dan kemampuan anak didik dan kepercayaan
masing-masing.
Cara atau metode dapat berlainan, tetapi tujuannya kiranya hanya satu,
ialah terciptanya manusia Indonesia yang utuh dan sempurna (Pancasilais).
Segala macam ketentuan moral/kebaikan yang tersimpan dalamajaran agama
(seperti tertera dalam darma-darma yang berikut)seharusnyalah dikembangkan
dalam sikap hidup anak didik. Darma-darma itu merupakan bentuk-bentuk
perwujudan kongret dari takwanya kepada Tuhan di samping doa, sembahyang, dan
bentuk peribadatan lain.
Sebagai Contoh : sikap cinta
dan kasih sayang, etia,
patuh, adil, jujur, suci,dan lain-lain adalah merupakan pengejawantahan dan
perwujudan dari ketakwaan seseorang kepada Tuhan. Sulit untuk mengatakan bahwa
sebenarnya tidak jujur orang mengarahkan dia itu takwa kepada Tuhan, tetapi
dalamhidupnya dia bertindak dan bersikap membenci, curang, tidak adil, dan
sebagainya terhadap sesamanya.
2)
Maka dari itu, dalam prakteknya, mengembangan
ketakwaan kepada Tuhan dapat dilaksanakan dalam segala kegiatan kepramukaan
mulai dari bermain dampai kepada bekerja sama dan hidup bersama. Dalam
kegiatan permainan, kita sudah dapat menamkan sifat-sifat jujur, patuh, setia
dan tabah.
Kalau anak sudah dibiasakan bermaian seperti itu, maka dia akan berkembang
menjadi pribadi yang baik, berwatak luhur dan berkepribadian. Akhirnya,
akan berguna bagi sesame manusia, masyarakat, bangsa dan negaranya. Semua ini
tiada lain didasarkan pada takwanya kepada Tuhan.
3)
Menuntun anak untuk melaksanakan ibadah,
4)
Menyelenggarakan peringatan-peringatan hari besar
agama.
5)
Menghormati orang beragama lain.
6)
Menyelenggarakan cermah keagamaan.
7)
Menghormati orang tua.
2. Darma kedua:
CINTA ALAM DAN KASIH SAYANG SESAMA MANUSIa
a. Pengertian
1)
Tuhan Yang Mahaesa telah menciptakan seluruh alam
semesta yang terdiri dari Bumi, alam, hewan, dan
tumbuh-tumbuhan tersebut diciptakan Allah bagi kesejahteraan manusia.Karena
itu, sudah selayaknya pemberian Allah ini dikelola, dimanfaatkan, dan dibangun.
Sebagai makhluk Tuhan yang lengkap dengan akal budi, rasa, karsa dan karya,
serta dengan kelima inderia manusia patut mengetahui makna seluruh
ciptaana-NYa.
Wajar dan pantaslah Pramuka, secara alamiah, melimpahkan cinta kepada alam
sekitarnya (benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan), kasih sayang kepada sesama
manusia dan sesama hidup serta menjaga kelestariannya.
Kelestarian benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan perlu dijaga dan
dipelihara kaarena hutan tanah, pantai, fauna, dan flora serta laut
merupakan sumber alam yang perlu dikembangan untuk menunjang kehidupan generasi
kini dan dipelihara kelestariannya untuk kehidupan generasi mendatang.
Di samping itu, sebagai Negara kepulauan pemanfaatan wilayah pesisir dan
lautan yang sekaligus memelihara kelestarian sumber ala mini dengan
menanggulangi pencemaran laut, perawatan hutan, hutan bakau dan hutan payau,
serta pengembangan budi daya laut menduduki tempat yang penting pula.
2)
Yang dimaksud dengan cinta dan kasih saying apabila
manusia dapat ikut merasakan suka dan derita alam sekitarnya khususnya manusia.
Kelompok-kelompok manusia ini merupakan bangsa-bangsa dari Negara yang terdapat
di dunia ini. Bila kita ingindan mau mengerti dan bergaul dengan bangsa lain
maka rasa kasih sayanglah yang dapat mendekatkan kita dengan siapa pun. Dengan
demikian, akan terciptalah perdamaian dan persahabatan antar manusia maupun
antar bangsa.
Khususnya sebagai seorang Pramuka menganggap Pramuka lainnya baik dan Indonesia
maupun dari bangsa lain sebagai saudaranya kaarena masing-masing mempunyai
satya dan darma sebagai ketntuan moral. Pramuka Indonesia yang bertujuan
menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur sudah sepantasnyalah
jika ia berusaha meninggalkan watak yang dapat menjauhkan ia dengan ciptaan
Tuhan lainnya dengan memiliki sifat-sifat yang penuh rasa cinta dan kasih sayang.
3)
Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan sila kedua
dari Pancasila
b. Pelaksanaan
1)
Membawa peserta didik kea lam bebas kebun raya agar
mengetahui dan mengenal berbagai jenis tumbuhn-tumbuhan, Anjurkanlah kepada
meereka memelihara tenaman di rumah masing-masing. Hal ini dapat dijadikan
persyaratan untuk mencapai tanda kecakapan khusus.
2)
Begitu pula halnya sikap kita terhadap binatang,
perkenalakan peserta didik dengan sifat masing-masing jenis binatang untuk
mengetahui manfaatnya. Anjurkan juga memelihara dengan baik binatang yang
mereka miliki.
Kasih sayang sesama manusia tidak lepas dari
perwujudan kerendahan diri manusia sebagai makhluk terhadap keagungan
pencipta-Nya. Ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Mahaesa wajib dihayati sepanjang
hidup. Di samping itu, perlu membangun watak utama antara lain, tidak
mementingkan diri pribadi, menghargai orang lain meskipun tidak sebangsa dan
seagama. Demikian pula, bersaudara dengan Pramuka sedunia.
Siapa pun yang kita kenal dan kita dekaaaaati
lambaat-laun akan timbul rasa cinta alam dan kasih saying sesama manusia. Rasa
inilah yang dapat menggugah rasa dekat dengan Alkhalik, karena tidak terhalang
oleh rasa benci, marah dan sifat-sifat yang tidak terpuji, dengan demikian,
kita menyadari keagungan Tuhan Yang Mahaesa.
3. Darma Ketiga
: PATRIOT YANG SOPAN DAN KSATRIA
a. Pengertian
1)
Patriot berarti putra tanah air, sebagai seorang warga
Negara Reoublik Indonesia, seorang Pramuka adalah putra yang baik, berbakti,
setia dan siap siaga membela tanah airnya.
2)
Sopan adalah tingkah laku yang halus dan menghormati
orang lain. Orang yang sopan bersikap ramah tamah dan bersahabat bukan pembenci
dan selalu disukai orang lain.
3)
Ksatria adalah orang yang gagah berani dan jujur.
Ksatria juga mengandung arti kepahlawanan, sifat gagah berani dan jujur. Jadi,
kata ksatria mengandung makna keberanian, kejujuran, dan kepahlawanan.
4)
Seorang Pramuka yang mematuhi darma ini, bersma-sama
dengan warga Negara yang lain mempunyai satu kata hati dan satu sikap
mempertahankan tanah airnya, menjunjung tinggi martabat bangsanya.
5)
Darma ini adlah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila
ketiga.
b. Pelaksanaan
1)
Membiasakan dan mendorong anggota Pramuka untuk:
2)
menghormati dan memahami serta menghayati lambing
Negara, bendera sang Merah Putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
3)
mengenal nilai-nilai luhur bangsa Indonesia
sepeerti kekeluaargaan, gotong-royong, rmah tamah, religious, dan lain-lain.
4)
Mencintai bahasa, seni budaya, dan sejarah Indonesia
5)
Mengerti, menghayaati, mengamalkan dan mengamankan
Pancasila.
6)
Mengenal adapt-istiadat suku-suku bangsa di Indonesia.
7)
Mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan
diri pribadi. Selalu membantu dan membela yang lemah dan yang benar.
8)
Membiasakan diri berani mengakui kesalah dan membenarkan
yang benar.
9)
Menghormati orng tua, guru dan pemimpin.
4. Darma
keempaat: PATUH DAN SUKA BERMUSYAWARAH.
a. Pengertian
1)
Patuh berarti setia dan bersedia melakukan sesuaaatu yang
sudah disepakati dan ditentukan.
2)
Musyawarah adalah laku utama seorang democrat yang
menghormati pendapat orang lain. Orang yang suka bermusyawarah terhindar dari
sikap yang otoriter dan semau sendiri. Dalam setiap gerak dan tindakan yang
menyangkut orang lain, seorang lain baik dengan orang-orang yang terikat dalam
pekerjaan atau dalam bentuk-bentuk organisasi.
3)
Darma adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila
keempat.
b. Pelaksanaan
1)
Membiasakan diri untuk menepati janji, mematuhi
peraturan yang ditetapkan di gugusdepan dan mematuhui peraaaaturan di RT/RK,
kampung dan desa, sekolah dan peratur perundang-undangan yang berlaku.
Misalnya, setia mengikuti latihan membayar iuran, menaati peraturan lalu
llintas dan lain-lain.
2)
Belajar mendengar pendapat orang, menghargai gagasan
orang lain.
3)
Membiasakan untuk merumuskan kesepakatan dengan
memperhaaatikan kepentingan orang banyak
4)
Membiasakan diri untuk bermusyawarah sebelum
melaksanakan suatu kegiatan (misalnya akan berkemah, widyawisata dan lain-lain.
5. Darma kelima:
RELA MENOLONG DAN TABAH
a. Pengertian
1)
Rela atau ikhlas adalah perbuatan yang dilakukan tanpa
memperhitungkan untung dan rugi (tanpa pamrih). Rela menolong berarti melakukan
perbuatan baik untuk kepentingan orang lain yang kurang mampu. Dengan maksud,
agar orang yang ditolong itu dapat menyelesaikan maksudnya atau kemudian mampu
merampungkan masalah seta tantangan yang dihadapi.
2)
Tabah atau ulet adalah suatu sikap jiwa tahan uji.
Meskipun seseorang mengetahui bahwa menjalankan tugasnya akan menghadapi kesulitan,
tetapi ia tidak mundur dan tidak ragu.
3)
Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila
sila kelima.
b. Pelaksanaan
1)
Membiasakan diri cepat menolong kecelakaan tanpa
diminta
2)
Membantu menyeberang jalan untuk orang tua, wanita.
3)
Memberi tempat di tempat umum kepada orang tua dan
wanita.
4)
Membiasakan secara bertahap untuk mengatasi
masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari di rumah, dan dimasyarakat..
6. Darma keenam
: RAJIN, TERAMPIL, DAN GEMBIRA
a. Pengertian
1) Rajin
Manusia dibedakan dengan makhluk hidup yang lain kaarena ia diciptakan
mempunyai akal budi. Dengan demikian harus mengmbangkan diri dengan membaca,
menulis, dan belajar, Dengan perkataan lain, ia menjalani proses kodrati dalam
mendidik diri.
Lebih-lebih lagi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melejit
demikian cepat, maka menjadi kewajiban kita semua untuk mendorong anak didik
(juga orang dewasa) untuk selalu rajin belajar, selalu berusaha dengan tekun,
senantiasa tetap mengembangkan dirinya, dan selalu tertib melaksanakan tugas.
2) Terampil
Setiap manusia haarus beeerupaya untuk dapat berdiri di atas kaki sendiri.
Untuk hal itu, yang menjadi syarat utama adalah keahlian dan keterampilan serta
dapat mengerjakan suatu tugas dengan cepat dan tepat dengan hasil yang baik.
3) Gembira
Manusia itu hidup dan menghidupi dengan mencari jalan bagaimana hidup yang
baik. Untuk itu ia harus bekerja mencari nafkah, dan bersama-sama dengan orang
lain ia bekerja sama.
Banyak kesulitan, rintangan, dan hambatan yang dihadapi. Dan tantangan ini
akan diatasi dengan dorongan motivasi yang kuat. Suatu upaya untuk mendapat
motivasi ini adalah manusia harus dapat berfikir cerah, berjiwa tenang, dan
seimbang.
Hal ini dapat dicapai bila manusia selalu mencari hal-hal yang positip dan
optimistis. Sikap positip,
optimis ini diperoleh dengan laku yang riang sehingga menimbulkan suasana
gembira. Kegembiraan adalah perasaan senang dan bangga yang menimbulkan
kegiatan dan bahkan rasa keberanian.
4) Rajin,
terampil, dan gembira perlu selalu diterapkan dalam setiap usaha dan kegiatan.
b. Pelaksanaan
1) Rajin
a)
Biasakan membaca buku yang baik.
b)
Biasakan untuk membuaat karya tulis.
c)
Selenggarakan diskusi-diskusi untuk belajar; mengolah
pikiran, mengemukakan pendapat.
d)
Tentukan jadwal harian yang tetap untuk belajar.
e)
Belajar selama dua jam sehari adalah layak.
f)
Atur kegiatan dengan menyesuaikan dengan kegiatan di
sekolah, di rumah dan Gerakan Pramuka.
g)
Membiasakan untuk menyusun jadwal kegiatan
sehari-hari.
2) Bekerja
a)
Jelaskan bahwa dibalik kesulitan, kegagalan, dan
kekewaan selalu terdapat hal-hal yang baik dan berguna.
b)
Biasakan bekerja menurut manfaat dan disesuaikan
dengan kemampuan.
c)
Jangan terlula cepat menegur, mengkertik atau
menyalahkan orang lain.
d)
Hargai dan atonjolkan suatu prestasi kerja.
e)
Berikan beban dan tugas yang terus berkembang.
f)
Berusaha untuk bekerja dengan rencana.
g)
Bergembiralah dalam tiap usaha.
h)
Selesaikan setiap tugas pekerja, jangan tunda sampai
esok hari.
3) Terampil
a)
Pilihlah suatu jenis kemahiran dan keahlian yang
sesuai dengan bakat.
b)
Latih terus-menerus.
c)
Jangan cepat puas setelah selesai mengerjakan sesuatu.
d)
Mintalah tuntunan dari orang yang lebih berpengalaman.
e)
Jangan menolak tugas pekeerjaan apa pun yang diberikan
pada Saudara.
f)
Laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan kemampuan yang ada.
7. Darma
ketujuh: HERMAT, CERMAT, DAN BERSAHAJA
a. Pengertian
1) Hemat
a)
Hemat bukan beraaati “kikir” tetapi lebih terarah
kepada dapatnya seorang Pramuka melakukan dan mengunakan suatu secara tepat
menurut kegunaannya.
b)
Secara rohaniah, dapat berarti suatu usaha memerangi
hawa nad\fsu manusia dari keinginan berlebihan yang merugikan diri sendiri dan
orang lain; (uang, mendisiplinkan diri sendiri).
c)
Menghemat bukan berarti anti social tapi
untuk lebih memungkinkan dalam memberi kemungkinan usaha social ke pihak lain,
(luang, tenaga, waktu dan sebagainya) yang lebih menguntungkan.
d)
Secara material, dapat berarti memanfaaatkan
sesua(materi) menurut keperluan sehingga usaha tidak berguna dapat dibendung
sehingga dapat berguna bagi dia sendiri dan orang lain.
2) Cermat
a)
Cermat lebih berarti “ teliti” sikap lakku seorang
Pramuka harus senantiasa teliti baik terhadap dirinya sendiri (introspeksi)
maupun yang datangnya dari laur dirinya sehingga ia senantiasa waspada.
b)
Hal ini dapat dilakukan melalui proses berfikir,
mengitung, dan mempertimbangkan segala sesuatu, untuk berbuat. Seorang Pramuka
harus cerdas, terampil agar ia senantiasa terhindar dari kekeliruan dan
kesalahan. Ia harus
berusaha untuk berbuat sesuatu dengan terencana dan yang bermanfaat.
3) Bersahaja
Hal ini lebih berarti, sederhana kesederhanaan yang
wajar dan tidak berlebih-lebihan sehingga dapat memberi kemungkinan
penggambaran jiwa untuk (penampilan diri) dan menimbulkan kemampuan untuk hidup
dengan apa yang didapat secaara halal tanpa merugikan diri sendiri dan ornag
lain. Ia harus dapat menyerasikan antara keinginkan dan kemampuan, Bersahaja
juga dapat berarti keberanian untuk menyatakan sesuatu yang sebenarnya.
b. Pelaksanaan
1)
Menggunakan waktu dengan tepat ke sekolah, tidur,
makan, latihan dan sebagainya.
2)
Tidak ceroboh.
3)
Bertindak dengan teliti pada waktu yang tepat agar ia
tidak dirusakkan oleh keinginan jahat dari luar.
4)
Sadar akan dirinya sebagai suatu pribadi.
5)
Berpakaian yang sederhana tanpa perhiasan yang
berlebihan-lebihan
6)
Meneliti sahulu sebellllum berbuat sesuaatu agar
terjadi ketepatan di dalam pelaksanaannya.
7)
Penggunaan listrik (siang hari dimatikan).
8)
Pengguna air tidak terbuang percuma.
9)
Memeriksa pekerjaan sebellllum diserahkan kepada
Pembina.
10)
Menggunakan uang jajaan dengan hemat.
11)
Membiasakan anak belanja kewarung dan pasar dengan
teratur.
12)
Memberi anak tanggung jawab untuk tugas di rumah.
13)
Membiasakan untuk menabung
14)
Bekerja berdasarkan manfaat dan rencana
8. Darma
kedelapan: Disiplin, berani
dan Setia
a. Pengertian
1)
Disiplin dalam pengertian yang luas berarti patuh dan
mengikuti pemimpin dan atau ketentuan dan peraturan.
2)
Dalam pengertian yang lebih khusus, disiplin berti
mengekang dan mengendalikan diri.
3)
Berani adalah suatu sikap mental untuk bersedia
menghadapi dan mengatasi suatu masalah dan tantangan.
4)
Setia berarti tetap pada suatu pendirian dan
ketentuan.
5)
Dengan demikian, maka berdisiplin tidak secara membabi
buta melaksanakan perintah, ketnetuan dan peraturan, sebagai manusia ciptaan
Tuhan, seseorang harus berani berbuaaaat berdasarkan pertimbangan dan
nilai yang lebih tinggi.
b. Pelaksanaan
1)
Berusaha untuk mengendalikan dan mengatur
diri
2)
Mentaati peraaturan.
3)
Menjalani ajaran dari ibadah agama,
4)
Belajaaar untuk menilai kenyataan, bukti dan kebenaran
suatu keterangan (informasi).
5)
Patuh dengan pertimbangan dan keyakinan.
9. Darma
kesembilan: BERTANGGUNGJAWAB DAN DAPAT
DIPERCAYA
a. Pengertian
Yang dimaksud dengan bertanggung jawab ialah:
Pramuka itu bertanggung jawab atas
segala sesuatu yang diperbuat baik atas perinnntah maupun tidak, terutama
secara pribadi bertanggungjawab terhadap Negara, bangsa, masyarakat dan
keluarga misalnya :
1)
Segala sesuatu yng diperintahkan kepadanya, harus
dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab.
2)
Segala sesuatu yang dilakukan atas kehendak sendiri
dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab.
3)
Pramuka harus berani bertanggungjawab atas suatu
tindakan yang diambil, di luar perintah yang diberikan kepadanya karena
perintah tersebut tidak dapat atau sulit dilaksanakannya,
4)
Seorang Pramuka tidak akan mengelakkan suaatu
tanggungjawab dengan suatu alasan yang dicari-cari,
Tujuannya adalah mendidik dan memasukkan suaaatu
tanggungjawab yang besar kepadanya.
Yang
dimaksud dengan dapat dipercaya ialah: Pramuka itu dapat dipercaya, baik
perkataannya maupun perbuatannya. Misalnya:
1)
Dapat dipercaya itu berarti juga jujur, yaitu jujur
terhadap diri sendiri, terhadap anak didik dan terhadap orang lai n terutama
yang menyangkut uang, materi dan lain-lain.
2)
Pramuka dapat dipercaya atas kata-katannya,
perbuatannya dan lain sebagainya, apa yang dikatakannya tidaklah suaaatu
karangan yang dibuat-buat.
3)
Apabila ia ditugaskan untuk melaksanakan sesuatu, maka
ia dapat dipercaya bahwa ia pasti akan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.
4)
Dalam kehidupan sehari-hari dimana dan kapan pun juga
Pramuka dapat dipercaya bahwa ia tidak akan berbuat sesuatu yang tidak baik,
meskipun tidak ada orang yang tahu atau yang mengawasinya.
5)
Selalu menepati waktu yang sudah ditentukan,
Tujuan adalah mendidik Pramuka menjadi oarnag yang
jujur dan yang dapat dipercaya akan segalati ngkah lakunya.
10. Darma
kesepuluh : SUCI DALAM PIKIRAN
PERKATAAN DAN PERBUATAN
a. Pengertian
1)
Seorang Pramuka dikatakan matang jiwanya, bila Pramuka
itu dalam setiap tingkah lakunya sudah mengambarkan laku yang suci dalam
pikiran, perkataan dan perbuatan
2)
Suci dalam pikiran berate bahwa Pramuka tersebut selalu
melihat dan memikirkan sesuatu itu pada segi baiknya atau ada hikmahnya dan
tidak terlintas sama sekali pemikiran ke arah yang tidak baik.
3)
Suci dalam perkataan setiap apa yang telah dikatakan
itu benar, jujur seerta dapat dipercaya dengan tidak menyinggung perasaan oeng
lain.
4)
Suci dalam peerbuatan sebagai akibat dari pikiran dan
perkataan yang suci, maka Pramuka itu harus sanggup dan mampu berbuat yang baik
dan benar untuk kepentingan Negara, bangsa, agama dan keluarga.
5)
Dengan selalu melakukan pikiran, perkataan dan
perbuatan yang suci akan menimbulkan pengertian dan kesadaran menurut siratan
jiwa Pramuka sehingga Pramuka itu memukan dirinya sesuai dengan tujuan Gerakan
Pramuka Antaranya: “…. Menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur,
tinggi metal-moral budi pekerati dan kuat keyakinan
beragamanya…”
b. Pelaksanaan
1. Seorang Pramuka selalu menyumbangkan
pikirannya yang baik, tidak berprasangka, dan tidak boleh mempunyai sikap-sikap
yang teercela dan selalu menghargai pemikiran-pemikiran orang lain. Sehingga
timbul salaing haarga menghargai sesame manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
2. Seorang Pramuka akan selalu berhati-hati
dan berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan diri aterhadap ucapannya,
dan menjauhkan diri dari perkataan-perkataan yang tidak pantas dan menimbulkan
ketidak percaayaan orang lain.
3. Seorang Pramuka akan menjadi contoh
pribadi dalam segala tingkah lakunya dan menjauhkan diri dari
perbuatan-perbuatan yang jelek yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.
4. Setiap Pramuka mempunyai pegangan hidup
yaitu agama, jelas di sini bahwa Pramuka itu beragama bukan hanya dalam pikiran
dan perkataan belaka, tetapi keberagamaan Pramuka tercermin pula dalam
perbuatan yang nyata.
5. Usaha agar Pramuka itu satu dalam kata
dan perbuatannya.
0 Response to "Pokok Pokok Penjelasan Dan Penjabaran Dasa Darma"
Post a Comment