Sudah Tau? Inilah Planet Dalam Dan Planet Luar Dari Tata Surya
Siluetsenja.com, 21/02/2022 09:25 am
Berbicara
tentang sains, maka planet juga menjadi bagiannya, ada banyak planet dalam
jajaran tata surya yang kita ketahui dan hafalkan sejak bangku Sekolah Dasar,
lantas apa sih pengertian planet? Bagaimana sejarahnya dan apa saja nama-nama
planet? Berikut siluetsenja.com akan mengulasnya untuk anda.
Tata Surya Pict By. Okezone |
A.
PENGERTIAN
Kata planet sudah lama ada dan memiliki
hubungan sejarah, sains, mitologi,
dan agama.
Oleh peradaban kuno, planet dipandang sebagai sesuatu yang abadi atau
perwakilan dewa.
Seiring kemajuan ilmu pengetahuan, pandangan manusia terhadap planet berubah.
Planet adalah benda langit
yang mengorbit mengelilingi Matahari, memiliki massa yang cukup untuk gaya
gravitasi sendiri untuk mengatasi gaya benda kaki sehingga mengambil bentuk
kesetimbangan hidrostatik (hampir bulat) dan telah membersihkan lingkungan di
sekitar orbitnya.
Pada tahun 2006, Persatuan Astronomi Internasional (IAU)
mengesahkan sebuah resolusi resmi yang mendefinisikan planet di Tata Surya.
Definisi ini dipuji namun juga dikritik dan masih diperdebatkan oleh sejumlah
ilmuwan karena tidak mencakup benda-benda bermassa
planet yang ditentukan oleh tempat atau benda orbitnya. Meski
delapan benda planet yang ditemukan sebelum 1950 masih dianggap
"planet" sesuai definisi modern, sejumlah benda angkasa seperti Ceres, Pallas, Juno, Vesta (masing-masing
objek di sabuk asteroid Matahari), dan Pluto (objek
trans-Neptunus yang pertama ditemukan) yang dulunya dianggap planet oleh
komunitas ilmuwan sudah tidak dipermasalahkan lagi.
Secara umum, planet terbagi
menjadi dua jenis utama: raksasa gas besar
berkepadatan rendah dan raksasa darat kecil
berbatu. Dilansir dari solarsystem.nasa.gov,
bahwa benda langit di tata surya harus memiliki tiga kriteria agar dapat
disebut sebagai planet yaitu terdiri atas;
B.
SEJARAH
TERBENTUKNYA PLANET
Belum diketahui secara pasti bagaimana planet terbentuk.
Teori yang saat ini mendominasi adalah planet terbentuk saat sebuah nebula berubah
menjadi cakram gas dan debu tipis. Sebuah protobintang terbentuk
di intinya dan dikelilingi oleh cakram protoplanet yang berputar.
Melalui akresi (proses tabrakan tempel),
partikel-partikel debu di cakram perlahan mengumpulkan massa untuk membentuk
benda yang jauh lebih besar. Konsentrasi massa di satu tempat disebut sebagai
bentuk planetesimal dan konsentrasi tersebut
mempercepat proses akresi dengan menarik material tambahan menggunakan daya
tarik gravitasinya. Konsentrasi tersebut semakin padat sampai akhirnya kolaps
ke dalam dan membentuk protoplanet.*
Setelah memiliki diameter lebih besar daripada Bulan Bumi,
planet tersebut membentuk atmosfer tambahan, sehingga meningkatkan daya tarik
planetesimal dengan gaya hambat atmosfer.*
Ketika protobintang tumbuh begitu besar sampai bisa
"menyalakan diri" menjadi bintang,
cakram yang tersisa dilenyapkan dari dalam ke luar dengan fotoevaporasi, angin
matahari, gaya hambat
Poynting–Robertson, dan pengaruh lain.*
Masih banyak protoplanet yang mengelilingi bintang atau satu
sama lain, namun seiring waktu sebagian besar di antaranya akan bertabrakan
membentuk satu planet yang lebih besar atau melepaskan material untuk diserap
protoplanet atau planet yang lebih besar.*
Objek-objek yang cukup besar tersebut akan menangkap sebagian
materi di lingkungan orbitnya dan menjadi planet. Sementara itu, protoplanet
yang berhasil menghindari tabrakan akan menjadi satelit alami planet
melalui proses tangkapan gravitasi atau tetap berada di sabuk objek lain dan
menjadi planet katai atau benda kecil.
Dampak energi planetesimal kecil (serta peluruhan radioaktif) akan menghangatkan
planet yang sedang tumbuh, sehingga planet tersebut setidaknya setengah
meleleh. Interior planet mulai berbeda-beda massanya dan menciptakan inti yang
lebih padat*
C.
JENIS-JENIS
PLANET
Sesuai definisi IAU, ada
delapan planet di Tata Surya. Menurut jaraknya dari Matahari (dekat ke jauh),
ada empat planet kebumian, Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars, kemudian empat raksasa gas, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Enam planet di
antaranya dikelilingi oleh satu satelit alam atau lebih.
Selain itu, IAU mengakui lima planet kerdil*dan ratusan ribu benda kecil Tata Surya. Mereka juga masih mempertimbangkan benda-benda lain
untuk digolongkan sebagai planet.*
1.
Merkurius
Merkurius Pict By. WallpaperBetter |
Merkurius (0,4 SA) Adalah
planet terdekat dari matahari dan terkecil (0,055 masa bumi) Merkurius tidak
memiliki satelit alami dan ciri geologisnya yang diketahui adalah kawah meteorid
(lobed ridges atau rupes) yang kemungkinan terjadi karena
pengerutan pada periode awal sejarahnya.*
2.
Venus
Venus Pict By. Republika |
Venus (0,7 SA) berukuran mirip
bumi (0,815 massa bumi). Seperti bumi, planet ini memiliki selimut kulit
silikat yang tebal dan berinti besi, beratmosfer tebal, serta memiliki
aktivitas geologi. Akan tetapi planet ini lebih kering dan atmosfernyasembilan
kali lebih padat daripada bumi. Venus tidak memiliki satelit dan merupakan
planet terpanas dengan suhu mencapai 400ºC.
3. Bumi
Bumi Pict By. Sindonews |
Bumi (Earth)
adalah satu-satunya planet yang namanya dalam bahasa Inggris tidak diambil dari
mitologi Yunani-Romawi. Karena Bumi sendiri baru diakui sebagai planet pada
abad ke-17* tidak ada tradisi memberinya nama sesuai nama dewa. Kata Earth berasal
dari bahasa Anglo-Saxon erda yang berarti
daratan atau tanah dan pertama dipakai untuk menyebut Bumi sekitar tahun 1300.*
Bumi adalah planet terbesar dan terpadat di dalam tata surya,
satu-satunya planet yang diketahui memiliki aktivitas geologi dan memiliki
makhluk hidup. Secara struktur, lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
Kerak Bumi, Selimut dan Inti Bumi.Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat
dibagi menjadi empat bagian, yakni sebagai berikut:*
1. Bagian
padat (litosfer): terdiri atas tanah dan batuan
2. Bagian
cair (hidrosfer): terdiri atas berbagai
bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau, dan sungai. Benua dan
samudera.
3. Bagian
udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi. Atmosfer adalah
lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan lebih
dari 650 km.
4. Biosfer:
yaitu bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme atau lapisan tempat
tinggal makhluk hidup.*
4.
Mars
Mars si planet merah Pict By.Minews.id |
Mars (1,5 SA) berukuran lebih kecil daripada Bumi dan Venus
(0,107 massa bumi). Planet ini memiliki atmosfer tipis dengan kandungan utama
karbon dioksida. Permukaan Mars yang dipenuhi gunung berapi raksasa, seperti
Olympus Mons dan lembah retakan, seperti Valles marineris, menunjukan aktivitas
geologis yang terus terjadi sampai saat ini. Warna merahnya berasal dari warna
karat tanahnya yang kaya besi. Mars mempunyai dua satelit alami kecil (Deimos
dan Phobos) yang diduga merupakan asteroid yang terjebak gravitasi Mars.
5. Yupiter
Yupiter Pict By Tata Surya |
Yupiter (5,2SA) dengan 318 kali massa bumi adalah 2,5 kali
massa dari gabungan seluruh planet lainnya. Kandungan utamanya adalah hydrogen
dan helium. Yupiter memiliki 63 satelit. Empat yang terbesar yaitu Ganymede,
Callisto, lo, dan Europa menampakan kemiripan dengan planet kebumian seperti
gunung berapi dan inti yang panas. Ganymede, yang merupakan satelit terbesar di
tata surya, berukuran lebih besar daripada merkurius.*
6.
Saturnus
Saturnus Pict By.Otaku Astro |
Saturnus (9,5 SA) yang dikenal dengan system cincinnya,
memiliki beberapa kesamaan dengan Yupiter, antara lain komposisi atmosfernya.
Meskipun saturnus hanya sebesar 60%
volume Yupiter, berat planet ini kurang dari sepertiga Yupiter atau 95
kali massa bumi, sehingga menjadi planet yang paling tidak padat di tata surya.
Sejauh ini Saturnus memiliki 60 satelit (dan tiga yang belum dipastikan). Dua
diantaranya, yaitu Titan dan Enceladus.
7. Uranus
Uranus Pict By. Amazine.co |
Uranus (19, 6 SA), yang memiliki 14 kali massa bumi, adalah
planet yang paling ringan diantara planet-planet luar. Planet ini memiliki
kelainan ciri orbit. Uranus mengedari matahari dengan berukuran poros 90% pada
ekliptika. Planet ini memiliki inti yang sangat dingin dibandingkan gas raksasa
lainnya dan hanya sedikit memancarkan energi panas. Uranus memiliki 27 satelit
yang diketahui, dan satelit terbesar adalah Titania,
Oberon, Umbriel, Ariel, dan Miranda.
8. Neptunus
Neptunus Pict By. Grid.id |
Neptunus (30 SA) bermassa sedikit lebih kecil daripada
Uranus, tetapi memiliki 17 kali massa bumi sehingga lebih padat. Neptunus
memancarkan panas dari dalam, tetapi tidak sebanyak Yupiter atau Saturnus. Neptunus mempunyai 13
satelit yang diketahui. Satelit terbesar adalah Tirton, yang geologinya aktif
dan memiliki Geyser nitrogen cair.*
D.
SEJARAH
NAMA-NAMA PLANET
Nama-nama planet di
dunia Barat berasal dari praktik pemberian nama Romawi, yang justru berasal
dari kebiasaan bangsa Yunani dan Babilonia. Berikut sebutan-sebutan yang
diberikan di Yunani kuno:
1. Matahari
disebut Helios
2. Bulan
disebut Selene
3. Planet
terjauh (Saturnus) disebut Phainon, sang penerang
4. Diikuti
oleh Phaethon (Jupiter), "cerah"
5. Planet
merah (Mars) dikenal dengan sebutan Pyroeis, "berapi-api"
6. Planet
paling terang (Venus) disebut Phosphoros, pembawa cahaya;
7. Planet
terakhir (Merkurius) disebut Stilbon, berseri-seri.
Bangsa Yunani juga membuat setiap planet suci bagi salah satu
dewanya, Dua Belas Dewa Olimpus: Helios dan Selene
adalah nama planet dan dewa; Phainon dipersembahkan untuk Cronus, Titan yang
merupakan ayah para dewa Olimpus; Phaethon dipersembahkan untuk Zeus, putra Cronus yang
menggulingkannya dari takhta raja; Pyroeis dipersembahkan untuk Ares, putra Zeus dan dewa
perang; Phosphoros dipimpin oleh Afrodit,
dewi cinta; dan Hermes, perantara para dewa dan dewa ilmu dan akal, memimpin
Stilbon.*
Praktik bangsa Yunani yang memberikan nama-nama planet sesuai
nama dewanya hampir seutuhnya berasal dari kebiasaan bangsa Babilonia. Bangsa
Babilonia mengambil nama Phosphoros dari
nama dewi cintanya, Ishtar; Pyroeis dari dewa perang, Nergal,
Stilbon dari dewa kebijaksanaan Nabu, dan Phaethon dari
dewa pemimpin, Marduk.*
Ada banyak kesamaan antara aturan penamaan Yunani dan
Babilonia, padahal mereka berbeda zaman.* Terjemahannya pun tidak sempurna.
Misalnya, Nergal-nya Babilonia adalah dewa perang dan bangsa Yunani
menyamakannya dengan Ares. Namun tidak seperti Ares, Nergal adalah dewa
penyakit dan akhirat.*
Saat ini, banyak orang di dunia Barat mengenal planet dengan
nama-nama yang diambil dari dewa-dewa Olympus. Jika bangsa Yunani modern masih
memakai nama kuno untuk menyebut planet, sejumlah bahasa Eropa justru memakai
nama Romawi (Latin) karena pengaruh Kekaisaran Romawi dan Gereja
Katolik.
Bangsa Romawi, seperti Yunani, adalah orang Indo-Eropa yang saling berbagi mitologi dengan
nama-nama yang berbeda, namun tidak punya tradisi narasi seperti yang
dipersembahkan budaya sastra Yunani untuk dewa-dewanya.
Pada periode akhir Republik
Romawi, para penulis meminjam banyak sekali narasi Yunani dan
menerapkannya ke mitologi mereka sampai keduanya tidak bisa dibedakan*
Saat bangsa Romawi mempelajari astronomi Yunani, mereka
memberi nama planet sesuai nama dewa-dewanya sendiri:
1.
Mercurius (untuk Hermes)
2.
Venus (Afrodit)
3.
Mars (Ares)
4.
Juppiter (Zeus)
5.
Saturnus (Cronus)
Ketika planet-planet selanjutnya ditemukan pada abad ke-18
dan 19, praktik pemberian namanya berlanjut untuk Neptūnus (Poseidon).
Uranus unik karena diambil dari nama dewa Yunani alih-alih versi Romawinya.*
Sejumlah orang Romawi,
sesuai kepercayaan yang mungkin berasal dari Mesopotamia tetapi
berkembang di Mesir Yunani, percaya bahwa tujuh dewa yang
menjadi sumber nama planet tersebut menjaga Bumi secara bergilir. Urutan
giliran tersebut dari jauh ke dekat adalah:*
1. Saturnus
2. Jupiter
3. Mars
4. Matahari
5. Venus
6. Merkurius
7. Bulan.
Hasilnya, hari pertama dimulai oleh Saturnus (jam ke-1), hari
kedua oleh Matahari (jam ke-25), diikuti Bulan (jam ke-49), Mars, Merkurius,
Jupiter, dan Venus. Karena setiap hari diberi nama sesuai dewa yang
mengawalinya, begitu pula dengan urutan nama hari dalam kalender
Romawi yang masih dipakai di sejumlah bahasa modern
setelah siklus Nundinal ditolak.
Dalam bahasa Inggris, Saturday, Sunday, dan Monday adalah
terjemahan langsung dari nama-nama Romawi ini. Nama hari yang lain berasal dari
dari Tiw,
(Tuesday) Wóden (Wednesday), Thunor (Thursday),
dan Fríge (Friday), dewa Anglo-Saxon yang
sama seperti Mars, Merkurius, Jupiter, dan Venus.
Budaya non-Eropa memakai sistem penamaan planet yang
berbeda. India memakai
sistem berdasarkan Navagraha, yang mencakup tujuh planet tradisional (Surya untuk
Matahari, Chandra untuk
Bulan, dan Budha, Shukra, Mangala, Bṛhaspati, dan Shani untuk
Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus) dan nodus bulan naik dan
turun Rahu dan Ketu. Cina dan
negara-negara Asia Timur sudah lama terkena pengaruh
budaya Cina (seperti Jepang, Korea, dan Vietnam)
dengan sistem penamaan yang didasarkan pada lima elemen Cina:*
1. air (Merkurius)
2. Logam (Venus)
3. Api (Mars)
4. Kayu (Jupiter)
5. Tanah (Saturnus).
E.
PERBEDAAN PLANET
DALAM DAN LUAR TATA SURYA
Tata surya bagian dalam adalah nama umum yang mencakup planet
kebumian dan asteroid, terutama terbuat dari silikat dan logam. Objek dari tata
surya bagian dalam melingkup dekat dengan matahari. Radius seluruh daerah ini
lebih pendek daripada jarak antara Yupiter dan Saturnus.
Empat planet baian dalam atau planet kebumian memiliki
komposisi batuan yang padat, hamper tidak mempunyai bulan, dan tidak mempunyai
system cincin. Komposisi planet-planet ini terutama adalah mineral bertitik
leleh tinggi, seperti silikat yang membentuk kerak dan selubung, serta logam
seperti besi dan nikel yang membentuk intinya. Tiga planet yaitu Venus, Bumi,
dan Mars memiliki atmosfer. Semuanya memiliki kawah meteor dan sifat-sifat
permukaan tektonis seperti gunung berapi dan lembah pecahan. Planet yang
letaknya diantara Matahari dan Bumi (Merkurius dan Venus) disebut juga planet inferior.
Menurut Wikipedia, bagian luar dari tata surya terdiri atas
gas-gas raksasa dengan satelit-satelitnya yang berukuran planet, diantaranya
terdapat planet gas Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Keempat planet luar atau gas raksasa (disebut juga Planet
Jovian), secara keseluruhan mencakup 99% massa yang mengorbit matahari. Yupiter
dan Saturnus sebagian besar mengandung hydrogen dan helium, sedangkan Uranus
dan Neptunus memiliki proporsi es yang lebih besar. Para astronom mengusulkan
keduanya dikategorikan sebagai raksasa es. Keempat gas raksasa ini memiliki
cincin, tetapi hanya system cincin Saturnus yang dapat dilihat dengan mudah
dari bumi.*
DAFTAR PUSTAKA
0 Response to "Sudah Tau? Inilah Planet Dalam Dan Planet Luar Dari Tata Surya"
Post a Comment