Akhlak Kepada Orang Tua
Siluetsenja.com, 24/03/2022 10:22 am
Akhlak Kepada Orang Tua Pict By.Caring For Mom |
Sebagai seorang muslim yang baik kita tentu tahu bahwa akhlak terhadap
orang tua merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Karena, orang tua adalah
orang yang mengenalkan kita pada dunia dari kecil hingga dewasa. Dan setiap
orang tua pun pasti mempunyai harapan terhadap anaknya agar kelak menjadi anak
yang sukses, berbakti kepada orang tua, serta menjadi lebih baik dan sholeh.
Maka dari itu, jika kita memang seorang muslim yang baik hendaknya kita
selalu berbakti kepada orang tua, melakukan apa yang telah diperintahkan oleh
orang tua selama
tidak bertentangan dengan agama, dan pantang untuk membangkang
kepada orang tua. Namun di zaman dewasa ini banyak dari kita seperti lupa
terhadap kewajiban kita terhadap orang tua sebagai muslim yang baik, yaitu kita
harus memiliki akhlak yang sempurna terhadap orang tua kita.
Karenanya, Kupukertas.com akan
sedikit share poin-poin penting
bagaimana menjadi seorang anak yang berbakti terhadap orang tua sebagai
pengingat bagi setiap orang muslim yang membacanya akan pentingnya akhlak
terhadap orang tua.
A.
Pengertian Akhlak Kepada Kepada Kedua Orang Tua
Kata Akhlak. berasal dari bahasa Arab, jamak dari khuluqun
yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku dan
tabiat.* Adapaun definisi akhlak menurut
istilah ialah kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah
karena kebiasaan, tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Senada
dengan hal ini Abd Hamid Yunus mengatakan bahwa akhlak ialah Sikap mental yang
mengandung daya dorong untuk berbuat tanpa berfikir dan pertimbangan.*
Sedangkan yang dimaksud kedua orang tua adalah Bapak Ibu baik itu dari keturunan (Nasab) atau susuan, baik
keduanya orang muslim ataupun kafir, termasuk juga kedua orang tua adalah nenek
dan kakek dari kedua belah pihak. Menurut Muhammad
Abduh Birul Walidain adalah taat melaksanakan apa-apa yang diperintahkan
oleh kedua orang tua dalam kebaikan. Menurut
Ibnu Qoyim Birul Walidain adalah Berbakti kepada kedua orang tua
semata-mata karena Allah SWT.
Jadi penulis menyimpulkan bahwa Akhlak kepada Orang Tua adalah Menghormati
dan menyayangi mereka berdua dengan sopan santun dan berbakti kepada keduanya untuk
mendapatkan ridha Allah SWT.
B.
Macam-macam Berbakti
kepada orang tua dan Hak-hak Mereka
a) Mentaati Mereka Selama
Tidak Mendurhakai Allah
Mentaati kedua orang
tua hukumnya wajib atas setiap Muslim. Haram hukumnya mendurhakai keduanya.
Tidak diperbolehkan sedikit pun mendurhakai mereka berdua kecuali apabila
mereka menyuruh untuk menyekutukan Allah atau mendurhakai-Nya. Allah SWT berfirman: "Dan
jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya..." (QS.
Luqman: 15).*
b) Berbakti dan
Merendahkan Diri di Hadapan Kedua Orang Tua
Allah Subhanahu wa
Ta'ala juga berfirman "Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat
baik kepada kedua orang tua ibu bapaknya..." (QS. Al-Ahqaaf: 15)*
Perintah
berbuat baik ini lebih ditegaskan jika usia kedua orang tua semakin tua dan lanjut hingga kondisi mereka melemah dan
sangat membutuhkan bantuan dan perhatian dari anaknya.
c) Merendahkan Diri Di
Hadapan Keduanya
Tidak boleh mengeraskan
suara melebihi suara kedua orang tua atau di hadapan mereka berdua. Tidak boleh
juga berjalan di depan mereka, masuk dan keluar mendahului mereka, atau
mendahului urusan mereka berdua.
Rendahkanlah
diri di hadapan mereka berdua dengan cara mendahulukan segala urusan mereka,
membentangkan dipan untuk mereka, mempersilakan mereka duduk di tempat yang
empuk, menyodorkan bantal, janganlah mendului makan dan minum, dan lain sebagainya. Hal yang sepele ini kadang bisa kita lupakan, tidak
sadar jika hal itu bisa mendurhakai kepad kedua orang tua kita.
d)
Berbicara Dengan Lembut Di Hadapan Mereka
Berbicara
dengan lembut merupakan kesempurnaan bakti kepada kedua orang tua dan
merendahkan diri di hadapan mereka, sebagaimana firman Allah SWT: "...Maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia." (QS. Al-Israa': 23).*
e)
Menyediakan
Makanan Untuk Mereka
Menyediakan
makanan juga termasuk bakti kepada kedua orang tua, terutama jika ia memberi
mereka makan dari hasil jerih payah sendiri.
f) Meminta Izin Kepada
Mereka Sebelum Berjihad dan Pergi Untuk Urusan Lainnya
Izin kepada orang tua
diperlukan untuk jihad yang belum ditentukan. Seorang laki-laki datang
menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya: "Ya,
Raslullah, apakah aku boleh ikut berjihad?" Beliau balik bertanya:
"Apakah kamu masih mempunyai kedua orang tua?" Laki-laki itu menjawab:
"Masih." Beliau bersabda: "Berjihadlah dengan cara berbakti
kepada keduanya.*
g) Memberikan Harta Kepada
Orang Tua Menurut Jumlah Yang mereka Inginkan
Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam pernah bersabda kepada seorang laki-laki ketika ia berkata: "Ayahku
ingin mengambil hartaku." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Kamu dan hartamu milik ayahmu.* Ada pepatah arab mengatakan “jika kita
ingin membalas jasa kedua orang tua kita air laut yang ada di samudera tidak
cukup untuk menebusnya”.
h) Membuat Keduanya Ridha
Dengan Berbuat Baik Kepada Orang-orang yang Dicintai Mereka
Hendaknya seseorang
membuat kedua orang tua ridha dengan berbuat baik kepada para saudara, karib
kerabat, teman-teman, dan selain mereka. Yakni, dengan memuliakan mereka, menyambung
tali silaturrahim dengan mereka, menunaikan janji-janji orang tua kepada
mereka.
i)
Memenuhi Sumpah Kedua Orang Tua
Apabila
kedua orang tua bersumpah kepada anaknya untuk suatu perkara tertentu yang di dalamnya tidak terdapat perbuatan maksiat, maka
wajib bagi seorang anak untuk memenuhi sumpah keduanya karena itu termasuk hak
mereka.
j)
Tidak Mencela Orang Tua atau Tidak Menyebabkan Mereka
Dicela Orang Lain
Mencela
orang tua dan menyebabkan mereka dicela orang lain termasuk salah satu dosa
besar. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Termasuk dosa
besar adalah seseorang mencela orang tuanya." Para Sahabat bertanya: "Ya, Rasulullah, apa ada orang yang
mencela orang tuanya?" Beliau menjawab: "Ada. Ia mencela ayah orang
lain kemudian orang itu membalas mencela orang tuanya. Ia mencela ibu orang
lain lalu orang itu membalas mencela ibunya.*
k)
Mendahulukan Berbakti Kepada Ibu Daripada Ayah
Seorang laki-laki
pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Siapa
yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku?" Beliau menjawab:
"Ibumu." Laki-laki itu bertanya lagi: "Kemudian siapa
lagi?" Beliau kembali menjawab: "Ibumu." Laki-laki itu kembali
bertanya: "Lalu siapa lagi?" Beliau kembali menjawab:
"Ibumu." Lalu siapa lagi?" tanyanya. "Ayahmu," jawab
beliau.*
Di antara hak orang tua
setelah mereka meninggal adalah:
a) Menshalati Keduanya
Maksud menshalati di sini adalah mendo'akan keduanya. Yakni, setelah
keduanya meninggal dunia, karena ini termasuk bakti kepada mereka. sabda
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Apabila manusia sudah meninggal,
maka terputuslah amalannya kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang
bermanfaat, dan anak shalih yang mendo'akan dirinya.*
b) Beristighfar Untuk
Mereka Berdua
Orang tua adalah orang yang paling utama bagi seorang Muslim untuk
dido'akan agar Allah mengampuni mereka karena kebaikan mereka karena kebaikan
mereka yang besar. Allah Subhanahu wa TA'ala menceritakan kisah Ibrahim
Alaihissalam dalam Al-Qur'an: "Ya, Rabb kami, beri ampunlah aku dan kedua
ibu bapakku..." (QS.Ibrahim: 41).*
c) Menunaikan Janji Kedua
Orang Tua
Hendaknya seseorang menunaikan wasiat kedua orang tua dan melanjutkan
secara berkesinambungan amalan-amalan kebaikan yang dahulu pernah dilakukan
keduanya. Sebab, pahala akan terus mengalir kepada mereka berdua apabila amalan
kebaikan yang dulu pernah dilakukan dilanjutkan oleh anak mereka.
d) Memuliakan Teman Kedua
Orang Tua
" Ibnu Umar berkata: "Sungguh dulu ayahnya teman Umar bin
al-Khaththab dan aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihiwasallam
bersabda: "Sesungguhnya bakti anak yang terbaik ialah seorang anak yang
menyambung tali persahabatan dengan keluarga teman ayahnya setelah ayahnya
tersebut meninggal.*
e) Menyambung Tali
Silaturahim Dengan Kerabat Ibu dan Ayah
Hal ini berdasarkan hadits yang telah disebutkan dan sabda beliau
shallallahu 'alaihi wa sallam: "Barang siapa ingin menyambung silaturahim
ayahnya yang ada di kuburannya, maka sambunglah tali silaturahim dengan
saudara-saudara ayahnya setelah ia meninggal.*
C.
Keutamaan dan pahala berbakti pada orangtua
a)
Keutamaan
1.
Termasuk Amalan Yang Paling Mulia
2. Merupakan Salah Satu Sebab-Sebab
Diampuninya Dosa
3. Termasuk Sebab Masuknya Seseorang Ke Surga
4. Merupakan Sebab keridhoan Allah
5. Merupakan Sebab Bertambahnya Umur dan
Rizki
b) Pahala berbakti
pada orangtua
Allah telah
menjanjikan orang-orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya dengan kebaikan
yang banyak di dunia dan akhirat dan dia akan mendapatkan pahala yang besar di
akhirat, dan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Pahala di Dunia
a.
Dipanjangkan umurnya
b.
Diperbanyak rizkinya
c.
Dikabulkan doanya
d.
Anak dan cucunya akan berbakti
kepadanya
e.
Dicintai keluarganya dan
tetangganya
f.
Dijauhkan dari mati dalam
keburukan
g. Dipuji oleh manusia dan mereka akan
berterima kasih padanya
h.
Allah akan meridhainya
2. Pahala di Akhirat
a.
Berbakti adalah salah satu
penyebab utama masuk surga
b. Dimasukan surga dengan orang-orang
yang pertama kali dimasukkan surga
c.
Penebus dosa
D. Balasan Orang yang Durhaka Kepada
OrangTua
1.
Balasan Di Dunia
a.
Disempitan rizkinya
b.
Tidak dipanjangkan umurnya
c.
Amalanya tidak diangkat pada hari
kamis
d.
Pintu-pintu langit tidak dibuka
untuk amalannya
e.
Allah akan memurkainya
f.
Keluarga dan tetangganya akan
memurkainya
g.
Ditakutkan akan meninggal dalam
keburukan
h.
Para malaikat dan
orang-orang mukmin akan melaknatnya
i.
Doanya tidak dikabulkan
j.
Balasannya akan diberikan didunia
dan diakhirat akan mendapatkan balasan juga
k.
Anak-anak dan cucunya akan
mendurhakainya
2. Balasan Di Akhirat
a. Haram masuk surga
”Tidak akan masuk surga, pendurhaka
terhadap kedua orang tua”. (H.R. Nasa’i danAhmad)
b.
Dimurkai Allah SWT
“keridhaan Allah tergantung
keridhaan orang tua, dan murka Allah pun tergantung pada murka kedua orang
tua”.(H.R. Al-Hakim)
c. Allah tidakmenerima Shalatnya
“Allah tidak akan menerima shalat orang yang durhaka
kepada orang tuanya “. (H.R.
Abu Daud)
d. Anak-anak
yang mendurhakai orangtuanya akan di kutuk oleh Allah
e. Disegerakan siksanya di dunia
“Ada 2 dosa yang disegerakan hukumannya di dunia ini, yaitu zina dan
durhaka kepada kedua orangtua”.
E.
Contoh Orang yang Durhaka Kepada OrangTua
Konon
dikisahkan bahwa pada zaman Rasulullah ada seorang pemuda yang bernama
Alqamah.Dia seorang pemuda yang giat beribadah, rajin shalat, banyak puasa dan
suka bersedekah. Suatu ketika dia sakit keras, maka istrinya mengirim utusan
kepada Rasulullah untuk memberitahukan kepada beliau akan keadaan Alqamah.
Maka, Rasulullahpun mengutus Ammar bin
Yasir, Shuhaib ar-Rumi dan Bilal bin Rabah untuk melihat
keadaannnya.
Beliau bersabda, “Pergilah ke rumah Alqamah dan talqin-lah untuk
mengucapkan La Ilaha Illallah ”Akhirnya mereka berangkat kerumahnya,
ternyata saat itu Alqamah sudah dalam keadaan naza’, maka segeralah
mereka men-talqin-nya, namun ternyata lisan Alqamah tidak bisa
mengucapkan La Ilaha Illallah. Langsung
saja mereka laporkan kejadian ini pada Rasulullah.
Setelah itu Rosulullah Memanggil Ibunya Lalu Rasulullah bersabda kepadanya,
“Wahai ibu Alqamah, jawablah pertanyaanku dengan jujur, sebab jika engkau
berbohong, maka akan datang wahyu dari Allah yang akan memberitahukan kepadaku,
bagaimana sebenarnya keadaan putramu Alqamah?”
Sang ibu menjawab, “Wahai Rasulullah, dia rajin mengerjakan shalat, banyak
puasa dan senang bersedekah.” Rasulullah bertanya lagi, “Kenapa Dia seperti
itu?” Dia menjawab, “Wahai Rasulullah, dia lebih mengutamakan istrinya dibandingkan
saya dan diapun durhaka kepadaku.” Maka, Rasulullah bersabda, “Sesungguhny,a
kemarahan sang ibu telah menghalangi lisan Alqamah, sehingga tidak bisa
mengucapkan syahadat.”
Kemudian beliau bersabda, “Wahai Bilal, pergilah dan kumpulkan kayu bakar
yang banyak.” Si ibu berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang akan engkau perbuat?”
Beliau menjawab, “Saya akan membakarnya dihadapanmu.” Dia menjawab, “Wahai
Rasulullah , saya tidak tahan kalau engkau membakar anakku dihadapanku.
Kemudian Sang Ibu pun langsung memaafkan Al-Qamah.Kemudian setelah itu
Alqamah bisa menngucapkan kalimat La Ilaha Illallahdan meninggal saat itu juga. Lalu, di
dekat kuburan itu beliau bersabda:
“Wahai sekalian
kaum Muslimin, ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan kemarahan Allah
tergantung pada kemarahan orang tua”.( HR.Bukhari Muslim )
F.
Kesimpulan
Akhlak kepada Orang Tua adalah Menghormati dan menyayangi mereka berdua
dengan sopan santun dan berbakti kepada keduanya untuk mendapatkan ridha Allah
SWT.
Macam-macam berbakti kepada orang tua yaitu : mentaati
mereka selama tidak mendurhakai allah, berbakti dan merendahkan diri, berbicara
dengan lembut, menyediakan makanan untuk mereka, meminta izin kepada mereka
sebelum berjihad dan pergi untuk urusan lainnya, dsb.
Di antara hak orang tua setelah mereka meninggal
adalah: menshalati keduanya, beristighfar untuk mereka, menunaikan janjinya, memuliakan
teman kedunya, menyambung tali silaturahim dengan kerabatnya.
DAFTAR PUSTAKA
A Mustafa. 1999Akhlak Tasawuf Cet III. Jakarta : Pustaka Setia
Abd. Hamid Yunus. 1984. Da.irah al-Ma.arif II.
Cairo : Asy.syab
Departemen Agama RI. 1984. Al-Qur’an dan
Terjemahnya. Jakarta: Yayasan penyelenggara penterjemah Al-qur’an
Abi Abdullah Muhammad bin ismail. 2006. al_bukhari,
Matnul Masykul Bukhari. Dar al-Fikr : Birut Lebanon
Ibn Muslim al-Qurasyi al-
nasaiburi. 2006. al-Jami’ al-Shahih jilid 4. Bairut :Dar al-Fikr Lebanon
Ahklak
Terpuji. Wordpress.com, diakses online pada tanggal 3 Mei 2015
0 Response to "Akhlak Kepada Orang Tua"
Post a Comment