Psikologi Belajar : Karakteristik Perubahan Hasil Belajar
Siluetsenja.com, 20/03/2022 10:19 pm
Karakteristik Perubahan Hasil Belajar Pict By.Students.wlu.ca |
A. Latar
Belakang
Pada dasarnya, setiap individu
memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan tersebut
semakin terlihat sejalan dengan perkembangan individu seseorang. Manusia memiliki
ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity), dan karakteritstik yang
diperoleh seseorang dari lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat dimana
ia bertempat tinggal.
Salah satu yang bisa merubah
karakter seseorang ialah lingkungan dimana ia belajar. Pada hakekatnya, belajar
adalah suatu proses kejiwaan atau peristiwa pribadi yang terjadi didalam diri
setiap individu. Proses belajar itu sendiri apabila berjalan dengan baik, suatu
saat akan memberi hasil yang disebut “Hasil Belajar”. Hasil belajar itu sendiri
tidak dapat tercapai jika dalam diri seseorang tidak terjadi proses belajar.
Meskipun secara teoritis belajar
dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku, namun tidak semua perubahan
tingkah laku organisme dapat dianggap belajar. Perubahan yang timbul karena
proses belajar sudah tentu memiliki ciri-ciri perwujudanyang khas.
B. Pengertian
Psikologi Belajar
Psikologi belajar adalah sebuah
frase yang terdiri dari dua kata, yaitu psikologi dan belajar.
Psikologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu psyche yang artinya jiwa dan
logos yang artinya ilmu. Jadi, secara harfiah psikologi berarti ilmu
tentang jiwa atau ilmu jiwa.
Dalam perkembangannya, karena kontak
dengan berbagai disiplin ilmu, maka lahirlah bermacam-macam definisi psikologi
yang satu dengan yang lainnya berbeda. Seperti :
1. Psikologi
adalah ilmu mengenai kehidupan mental (the science of mental life).
2. Psikologi
adalah ilmu mengenai pikiran (the science of mind).
3. Psikologi adalah
ilmu mengenai tingkah laku (the science of behavior).
Menurut Crow and Crow psychology
is the study of human behavior and human relationship. Jadi, yang
dipelajari oleh psikologi adalah tingkah laku manusia, yakni interaksi manusia
dengan dunia sekitarnya, baik yang berupa manusia lain (human relationship)
maupun yang bukan manusia seperti hewan, iklim, kebudayaan, dan sebagainya.
Sedangkan belajar itu sendiri secara
sederhana dapat diberi definisi sebagai aktifitas yang dilakukan individu
secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari apa yang telah dipelajari
dan sebagai hasil dari interaksinya dengan lingkungan sekitarnya.
Aktivitas di sini dipahami sebagai serangkaian kegiatan jiwa raga, psikofisik,
menuju ke perkembangan pribadi individu seutuhnya, yang menyangkut unsur cipta
(kognitif), rasa (afektif), dan karsa (psikomotor).
Perkembangan dalam arti belajar
disini dipahami sebagai “perubahan” yang relatif permanen pada aspek
psikologis. Individu yang berubah karena gila, mabuk, atau cedera fisik
bukanlah termasuk kategori belajar, walaupun mempengaruhi jiwanya untuk
sementara.
Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa psikologi belajar adalah sebuah disiplin psikologi yang
berisi teori-teori psikologi mengenai belajar, terutama mengupas bagaimana cara
individu belajar atau melakukan pembelajaran.
C. Karakteristik
Perilaku Belajar
Unsur Penting yang
menjadi Karakteristik perilaku belajar yaitu:
1. Situasi
belajar mesti bertujuan, dan tujuan tersebut diterima, baik oleh individu
maupun masyarakat.
2. Belajar
merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku , perubahan itu bisa mengarah pada
tingkah laku yang lebih baik, akan tetapi juga ada kemungkinan mengarah pada
tingkah laku yang buruk.
3. Belajar
merupakan perubahan yang terjadi melalui latihan dan pengalaman, dalam arti,
perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan dan kematangan tidak dianggap
sebagai hasil belajar. Atau disebut perubahan intensional; dalam arti
pengalaman atau praktik atau latihanitu dilakukandengan sengaja dan disadari
bukan secara kebetulan; dengan demikian perubahan karena kematangan atau
keletihan, atau karena penyakit tidak dapat dipandang sebagai perubahan hasil
belajar.
4. Untuk
bisa disebut belajar, perubahan itu harus relatif menetap, harus merupakan
akhir daripada periode waktu yang cukup panjang, dan berlangsungnnya waktu ini
sulit ditentukan lamanya, Ini berarti harus dikesampingkan perubahan tingkah
laku yang disebabkan oleh motivasi, kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian,
atau kepekaaan seseorang yang biasanya hanya berlangsung sementara. Atau bisa
pula dikatakan bahwa perubahan itu efektif, dalam arti membawa pengaruh
dan makna tertentu bagi pelajar itu (setidak-tidaknya sampai batas waktu
tertentu) relatif tetap dan setiap saat diperluan dapat direproduksikan da dipergunakan
seperti dalam pemecahan masalah, baik dalam ujian,ulangan maupun dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Tingkah
laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut aspek-aspek keribadian,
baik fisik maupun psikis seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu
masalah, keterampilan, kecakapan, sikap, ataupun kebiasaan.
D. Jenis-jenis
Belajar
Dilihat dari
tujuan dan hasil yang diperoleh dalam belajar, para ahli, umumnya mengemukakan
delapan jenis belajar sebagai berikut (Saodih & Surya, 1971;Effendi,1993).
1. Belajar
Abstrak (Abstract Learning)
Adalah belajar dengan cara berpiir
abstrak dengan tujuan memperoleh pemahaman serta pemecahan yang tidak nyata.
Dalam hal ini peran rsaio atau akal dan penerapan konsep-konse sangatlah
penting. Dalam jenis ini misalnya belajar tauhid, astrnomi, kosmografi, kimia
dan matematika.
2. Belajar
Ketrampilan ( Skill Learning)
Di sebut juga latihan atau training, adalah proses belajar yang
bertujuan memperoleh ketrampilan tertentu menggunakan gerakan motorik. Termasuk
jenis ini mislanya, olah raga, melukis, dsb
3. Belajar
Sosial (Social Learning)
Bertujuan memperoleh ketrampilan dan
pemahman terhadap masalah sosial, penyesuaian nilai sosial dann sebagainya,
termasu disini adalah memahami masalah keluarga, konflik etnis atau klompok dan
masalah lain yang bersifat sosila.
4. Belajar
pemecahan Masalah (Problem Solving)
Adalah belajar memperoleh keterampilan
dan keterampilan memecahkanberbagai masalah secara logis dan rasional.
5. Belajar
Rasional (Rational Learning)
Tujuannya adalah memperoleh beragam
kecakapan menggunakan prinsip dan konsep. Dengan belajar rasional individu
diharapkann memilki kemampuan Rational Problem Solving yaitu kemampuan
pemecahan masalah dengan menggunakan pertimbangan akal sehat, logis dan
sistematis.
6. Belajar
Kebiasaan (Habitual Learning)
Ialah proses pembentukan kebiasaan baru
atau perbaikan kebiasaan yang telah ada. Tujuannya agar individu memperoleh sikap
dan kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan positif.
7. Belajar
Apresiasi ( Appreciation Learning)
Ialah belajar mempertimbangkan nilai
atau arti penting suatu obyek yang bertujuan mengembangkan kecakapan ranah rasa
(effective skills).
8. Belajar
Pengetahuan (Study)
Ialah Program belajar terencana yang
dimaksudkan untuk memperoleh pemahaman, pengertian, informasi, dan sebagainya
dengan melibatkan kegiatan investigasi atau penelitian dan eksperimen dalam
prosesnya.
E. Faktor yang
Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar
Untuk mendapat
perubahan hasil belajar tentunya harus melalui proses tertentu yang di
pengaruhi faktor dari dalam dan luar individu, antara lain:
1. Faktor
Lingkungan
a. Lingkungan
Alami (temat tinggal anak didik hidup dan berusaha di dalamnya, tidak boleh ada
pencemaran lingkungan)
b. Lingkungan
Sosoal Budaya (hubungan dengan manusia sebagai mahlu sosial)
2. Faktor
Instrumental
Yaitu seperangkat kelengkapan dalam
berbagai bentuk yang mencapai tujuan, meliputi:
a. Kurikulum
b. Program
c. Sarana
dan Fasilitas
d. Guru
3. Kondisi
Fisiologis
a. Kesehatan
Jasmani
b. Gizi
cuku tinggi
c. Kondisi
panca indera
4. Kondisi
Psikologis
a. Minat
b. Kecerdasan
c. Bakat
d. Motivasi
e. Kemampuan
kognitif
F. Karakteristik
Perubahan Hasil Belajar
Setiap perilaku
belajar di tandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik. Diantara ciri-ciri
perubahan yang khas yang menjadi karakteristik perilaku belajar yang terpenting
adalah:
1. Perubahan
itu intensional (disengaja)
Perubahan
yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktek yang
dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain bukan kebetulan.
Karakteristik ini mengandung konotasi bahwa siswa menyadari akan adanya
perubahan yang dialami atau sekurang-kurangnya ia merasakan adanya perubahan
dalam dirinya, seperti penambahan pengetahuan, kebiasaan, sikap dan pandangan
tertentu, keterampilan dan seterusnya.
Sehubungan
dengan itu, perubahan yang diakibatkan mabuk, gila, dan lelah tidak termasuk
dalam karakteristik belajar, karena individu yang bersangkutan tidak menyadari
atau tidak menghendaki keberadaannya.
Di samping
perilaku belajar itu menghendaki perubahan yang disadari, ia juga diarahkan
pada tercapainya perubahan tersebut. Jadi, jika seorang siswa belajar bahasa
inggris umpamanya, maka sebelumnya ia telah menetapkan taraf kemahiran yang
disesuaikan dengan tujuan pemakaiannya. Penetapan ini misalnya, apakah bahasa
asing tersebut akan ia gunakan untuk keperluan studi ke luar negeri ataukah
untuk sekedar bisa membaca teks-teks atau literatur berbahasa inggris.
Namun
demikian, perlu pula dicatat bahwa kesengajaan belajar itu, menurut Anderson
(1990) tidak penting, yang penting cara mengelola informasi yang diterima siswa
pada waktu pembelajaran terjadi.
Sebagai
contoh, kebiasaan bersopan santun di meja makan dan bertegur sapa dengan orang
lain seperti guru dan orang-orang di sekitar kita tanpa disengaja dan disadari.
Begitu juga beberapa kecakapan tertentu yang kita peroleh dari pengalaman dan
praktek sehari-hari, belum tentu kita pelajari dengan sengaja. Dengan demikian,
dapat kita pastikan bahwa perubahan intensional tersebut bukan “harga mati”
yang harus dibayar oleh anda dan siswa.
2. Perubahan
itu positif dan aktif
Perubahan
yang terjadi karena proses belajar bersifat positif dan aktif. Positif artinya
baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan. Hal ini juga bermakna bahwa
perubahan tersebut senantiasa merupakan penambahan, yakni diperolehnya sesuatu
yang baru (seperti pemahaman dan keterampilan baru) yang lebih baik daripada
apa yang telah ada sebelumnya. Adapun perubahan aktif artinya tidak terjadi
dengan sendirinya seperti karena proses kematangan (misalnya, bayi yang bisa
merangkak setelah bisa duduk), tetapi karena usaha siswa itu sendiri.
3. Perubahan
itu efektif dan fungsional
Perubahan
itu efektif dan fungsional Perubahan yang timbul karena proses
belajar bersifat efektif, yakni berhasil guna. Artinya, perubahan tersebut
membawa pengaruh, makna, dan manfaat tetentu bagi siswa. Selain itu, perubahan
dalam proses belajar bersifat fungsional dalam arti bahwa perubahan
tersebut relatif menetap dan setiap saat apabila dibutukan, perubahan
tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan.
Perubahan
fungsional dapat diharapkan memberi manfaat yang luas misalnya ketika siswa
menempuh ujian dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kehidupan
sehari-hari dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Selain itu, perubahan
yang efektif dan fungsional bisanya bersifat dinamis dan mendorong timbulnya
perubahan-perubahan positif lainnya. Sebagai contoh, Sjika seorang siswa
belajar menulis, maka disamping akan mampu merangkaikan kata dan kalimat dalam
bentuk tulisan, ia juga akan memperoleh kecakapan lainya seperti membuat
catatan, mengarang surat, dan bahkan menyusun karya sastra atau karya ilmiah.
G. Kesimpulan
1. Psikologi
belajar adalah sebuah disiplin psikologi yang berisi teori-teori psikologi
mengenai belajar, terutama mengupas bagaimana cara individu belajar atau
melakukan pembelajaran.
2. Jenis-jenis
belajar
terbagi delapan, yaitu: Belajar Abstrak (Abstract Learning); Belajar
Ketrampilan ( Skill Learning); Belajar Sosial (Social Learning); Belajar
pemecahan Masalah (Problem Solving); Belajar Rasional (Rational Learning); Belajar
Kebiasaan (Habitual Learning); Belajar Apresiasi ( Appreciation Learning); dan Belajar
Pengetahuan (Study)
3. Faktor yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar ada empat, yaitu: Faktor
Lingkungan, Instrumental, Kondisi Fisiologis, dan Kondisi Psikologis.
4. Karakteristik
perubahan hasil belajar terbagi tiga yaitu:
a. Perubahan
itu intensional
b. Perubahan
itu positif dan aktif
c. Perubahan
itu efektif dan fungsional
5. Perubahan
itu intensional adalah perubahan berkat pengalaman atau praktek yang
dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain bukan kebetulan
6.
Perubahan itu positif dan aktif yaitu Perubahan yang terjadi karena proses
belajar bersifat positif dan aktif. Positif artinya baik, bermanfaat, serta
sesuai dengan harapan. Adapun perubahan aktif artinya tidak terjadi dengan
sendirinya tetapi karena usaha siswa itu sendiri.
7.
Perubahan itu efektif dan fungsional yaitu
perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif, yakni berhasil
guna.
DAFTAR PUSTAKA
0 Response to "Psikologi Belajar : Karakteristik Perubahan Hasil Belajar"
Post a Comment